Menlu Rusia: Perang Gaza tidak bisa diabaikan di Dewan Keamanan PBB

Estimated read time 2 min read

Istanbul (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan konflik Gaza tidak akan diabaikan di Dewan Keamanan PBB, karena merupakan masalah internasional terbesar.

“Masalah ini tidak akan diabaikan di Dewan Keamanan PBB, karena saat ini merupakan masalah internasional terbesar. “Entah bagaimana, orang-orang mencoba menggambarkannya secara berbeda,” kata Menteri Luar Negeri Lavrov dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Mesir Badi Abdellatt di Moskow, Senin (16/9).

Lavrov juga menyatakan bahwa Moskow menyambut baik segala upaya untuk menghentikan pertumpahan darah di Gaza sesegera mungkin dan memastikan gencatan senjata yang langgeng dan permanen. Lavrov mengatakan bahwa Rusia dan Mesir berupaya mencapai langkah tersebut di Dewan Keamanan PBB.

“Masalah utamanya adalah Amerika Serikat tidak ingin kehilangan proposal apa pun yang menunjukkan apa yang sebenarnya diinginkan semua orang, yaitu mengakhiri pertumpahan darah,” ujarnya.

Lavrov mengingatkan, beberapa bulan lalu, perwakilan Amerika Serikat menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB rancangan resolusi konflik Palestina-Israel yang dianggapnya penuh kegelapan.

“Tetapi mereka (AS) mengatakan bahwa ini sudah cukup, (bahwa) Israel telah menyetujui jalan ini dan semuanya akan baik-baik saja. Dia menambahkan bahwa “Kami sedang mencari bukti dan kami meminta rekan-rekan Israel kami untuk mengkonfirmasi persetujuan mereka.” dan apa yang tertulis di koran Amerika.”

Namun, ia terus mengatakan bahwa Amerika Serikat menolak melakukan hal tersebut, sehingga Rusia terpaksa abstain dalam pemungutan suara, alih-alih mengabaikan permintaan yang dibuat oleh negara-negara sahabatnya di negara-negara Arab, termasuk Palestina, yang mengatakan mereka ingin memberikan suara mereka. dokumen yang biasanya diberi label dengan mereka. mengganggu. Amerika.

“Resolusinya sudah disahkan, dan karena disahkan di atas kertas, jadi hampa. “Tidak ada satu pun komitmen yang dibuat Amerika Serikat, namun hal itu tidak berarti bahwa kami akan menghentikan upaya kami,” katanya.

Lavrov menambahkan, perang tersebut menghadapi risiko konflik permanen, kecuali semua pihak mengikuti keputusan PBB untuk membentuk negara Palestina.

Israel telah membunuh lebih dari 41.000 warga Palestina di Gaza sejak serangan kekerasan Hamas terhadap warga Palestina yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera hampir 250 orang.

101 tahanan dikurung di wilayah Palestina. Upaya sedang dilakukan untuk mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang, namun gagal.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours