Menlu sebut Parlemen mainkan peran penting akhiri genosida Palesitina

Estimated read time 2 min read

Bali (Antara) – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan parlemen dapat berbagi pengalaman dan praktik terbaik untuk membentuk kebijakan guna mengatasi tantangan global, seperti mengakhiri agresi dan genosida di Palestina.

“Dalam kasus Palestina, Parlemen memainkan peran penting dengan menggunakan jaringan parlemen untuk memberikan tekanan publik internasional untuk menghentikan agresi dan genosida di Palestina, mendukung bantuan kemanusiaan dan memajukan solusi dua negara,” kata Menlu RI. Urusan, Retno Selasa. – Sidang African Parliamentary Forum (IAPF) di kawasan Nusa Dua, Bali, Minggu.

Menteri Luar Negeri Retno mengatakan masyarakat global sedang menghadapi tantangan global dan ketidakpastian perekonomian yang diperburuk oleh ketegangan geo-politik dan berbagai dampak perubahan iklim.

Parlemen dipandang tidak hanya sebagai lembaga legislatif, namun juga sebagai jembatan antara aspirasi masyarakat dan kebijakan publik.

Kemudian memperluas kerja sama antarsektor, Retno mengatakan masih terdapat potensi besar yang belum dimanfaatkan untuk kerja sama di berbagai sektor seperti kesehatan dan keamanan pangan, perdagangan dan investasi, energi dan pertambangan, serta kerja sama pembangunan.

“Dan kita harus menerjemahkan peluang ini menjadi manfaat nyata bagi masyarakat kita. Kerja sama antar-parlemen dapat membantu mendorong kemitraan di bidang ini. “Indonesia siap berbagi praktik terbaik dan menawarkan peningkatan kapasitas dalam hal ini,” ujarnya.

Retno juga mengatakan Parlemen dapat berperan dalam mendorong persatuan global dengan memajukan agenda pembangunan dan kebijakan global yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi negara-negara berkembang. Namun, pada saat yang sama perlu disediakan platform inklusif untuk memungkinkan kerja sama Utara-Selatan.

Dan inilah semangat Bandung. Para tamu yang saya hormati, melalui kemitraan parlemen yang kuat, mari kita wujudkan tujuan perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan bagi semua, tambahnya.

Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 akan diselenggarakan pada 1-3 September 2024 di Nusa Dua, Bali. Forum ini dirancang sebagai katalis perubahan, dimana ide dan konsep diharapkan terwujud.

Kesepakatan yang dicapai selama Forum Indonesia-Afrika akan berbentuk hasil yang dapat diimplementasikan dan mempunyai dampak langsung. Bidang prioritas akan fokus pada transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan dan kerja sama pembangunan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours