Menparekraf godok moratorium bangun hotel dan stop konversi pertanian

Estimated read time 2 min read

DENPASAR (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Memparekurah) Sandiaga Uno merumuskan kebijakan penghentian sementara pembangunan hotel dan lahan komersial di lahan pertanian untuk menjaga kualitas pariwisata di banyak destinasi wisata, termasuk Indonesia a. Wilayah Selatan Bali.

“Kebijakan pemerintah yang akan segera dikonsolidasikan akan membuat overcrowding menjadi tidak aman, terutama di beberapa destinasi di Indonesia,” kata Sandiaga di sela-sela International Tourism Quality Conference (IQTC) pertama yang digelar di Sanur, Denpasar. “Saya pikir ada kemungkinan untuk menciptakan situasi nyaman tanpa harus menghadapi situasi tersebut.” Bali, Jumat.

Ia menambahkan, kebijakan tersebut juga mengacu pada akomodasi wisata yang tidak memiliki aspek keberlanjutan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum memberikan rincian karena rancangan kebijakan tersebut masih dalam pembahasan.

Namun, dia memastikan rancangan kebijakan tersebut akan diselesaikan dalam beberapa hari mendatang dan selanjutnya akan dibahas dalam pembicaraan terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

Hal ini akan diputuskan bekerja sama dengan presiden sebagai langkah konkrit menjamin pariwisata Indonesia berkualitas yang dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja, tambahnya.

Ia menegaskan, kebijakan tersebut nantinya akan diterapkan pada destinasi wisata tertentu yang dinilai sudah penuh sesak dan menimbulkan kebosanan.

Pihaknya juga berencana meninjau lokasi tertentu di wilayah selatan Bali, seperti wilayah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan (Sarbagita).

“Kita akan fokus di Sarbagita, tapi tentu Bali bagian selatan tidak semua sama, jadi harus kita analisa lagi, mungkin Badung berbeda dengan Tabanan, makanya nanti kita rumuskan,” imbuhnya.

Sandiaga juga menjelaskan, kebijakan tersebut tidak bertentangan dengan tujuan peningkatan kedatangan wisatawan mancanegara setiap tahunnya (mencapai 14 juta pada tahun 2024).

Pemerintah berencana melakukan evaluasi setiap tiga hingga enam bulan setelah kebijakan tersebut diterapkan.

“Gas rem ini artinya kita harus mengerem kalau menurut kita guncangannya terlalu besar. Tapi kalau harus menggerakkan perekonomian, kita sediakan gasnya,” ujarnya.

Menurut data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), total jumlah hotel dan fasilitas akomodasi rahasia di Indonesia mencapai 29.005 unit dan 747.066 kamar.

Jumlah AirBnb atau perusahaan akomodasi di Indonesia mencapai lebih dari 61.000, dimana sekitar 34.000 diantaranya berlokasi di Bali.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours