Menparekraf ingin vaksin rabies di destinasi wisata dipermudah

Estimated read time 2 min read

Denpasar (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ingin memfasilitasi vaksinasi rabies di kawasan wisata.

Pengumuman itu disampaikan Sandiaga menanggapi Jami Groves, turis Australia yang digigit monyet di Monkey Forest Bali dan harus menerima suntikan rabies senilai Rp 97 juta.

“Saya baru saja diserang anjing di Barcelona, ​​​​tapi hewan di sana sudah divaksinasi rabies, jadi harus ada vaksinnya,” ujarnya di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan vaksin rabies harus ada, terutama di daerah yang banyak kontak dengan monyet dan satwa liar lainnya.

Meski menilai hal ini penting bagi kesejahteraan banyak orang, Sandiaga menyadari biaya setiap suntikan saat ini relatif mahal.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan keinginannya tersebut, ia berencana membicarakan topik tersebut dengan Kementerian Kesehatan yang dipimpin oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Budi Gunadi Sadikin.

Nanti saya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar vaksin di destinasi wisata lebih sederhana dan murah,” ujarnya.

Terkait kejadian yang menimpa wisatawan asal Australia di Monkey Forest Ubud, Sandia mengaku hingga saat ini jika terjadi kejadian tersebut mereka pasti sudah dirawat di rumah sakit setempat dan dirawat.

Meski gigitannya tidak terlihat berbahaya, namun perlu dipastikan tidak ada rabies atau penyakit lainnya, ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Thok Bagus Pemayun menambahkan setelah mengetahui pihak resor sebenarnya sudah menulis prosedur standar bagi wisatawan.

Bahkan ketika masalah muncul, Otoritas Pengelolaan Hutan Monyet menyediakan klinik untuk memastikan standar keselamatan.

“Wisatawan harus patuh pada SOP pengelola, misalnya di Monkey Forest saya sudah koordinasikan ada aturannya monyet tidak boleh menatap mata, dan harus didampingi pemandu lokal jika ada kegiatan,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours