Menparekraf sebut Indonesia memiliki dua desa wisata berkelas dunia

Estimated read time 2 min read

Kuningan (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Indonesia saat ini memiliki kota wisata terbaik di dunia yang diakui di bidang pariwisata internasional.

“Dua desa wisata yang tercatat sebagai desa wisata terbaik dunia, yaitu Desa Penglipuran di Bali dan Desa Nglanggeran di Gunung Kidul, Yogyakarta,” kata Sandiaga di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Ia berharap keberhasilan kedua kota ini menjadi contoh bagi kota-kota wisata lain di Indonesia untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas.

Dengan begitu, kata dia, kota-kota wisata tersebut bisa bersaing di tingkat global dan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

“Saya berharap di akhir masa pemerintahan Pak Jokowi, kota-kota pariwisata bisa meraih prestasi kelas dunia,” ujarnya.

Menurut Sandia, saat ini Indonesia memiliki 6.016 resor wisata yang tersebar di seluruh wilayah. Sementara tempat yang bisa dikembangkan menjadi kota wisata mencapai 7.500 titik.

Dijelaskannya, Kemenparekraf berkomitmen mewujudkan desa wisata di setiap provinsi dan kota Indonesia yang mencerminkan keunikan destinasi berbasis kearifan lokal.

Menurutnya, upaya tersebut salah satunya diwujudkan dalam penyelenggaraan Indonesia Tourism Village Award (ADWI) pada tahun 2024.

Menurut Sandiaga, pihaknya juga mendorong Jabar menambah kota wisata terbaik berstandar kelas dunia.

“Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, kota wisata harus mampu menerapkan konsep berkelanjutan dan berkelas dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menparekraf menegaskan, ada tiga aspek yang bisa disepakati agar resor tersebut bisa diakui di kancah internasional.

Menurut Sandiaga, aspek pertama adalah menambah atraksi kota wisata, seperti pertunjukan seni budaya atau pelestarian benda leluhur.

Selain itu, kata dia, kota wisata juga harus menyediakan akomodasi bagi wisatawan, seperti dengan menyiapkan rumah atau beberapa tempat tinggal.

“Aspek kedua adalah peningkatan fasilitas seperti jumlah hunian dan aksesibilitas. “Bagaimana kita bisa membangun paket pariwisata,” ujarnya.

Diharapkan jika ketiga aspek tersebut tercapai maka jumlah kota wisata kelas dunia di Indonesia akan semakin meningkat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours