Menperin jajaki peningkatan kerja sama industri otomotif dengan Jepang

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamita bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Ken Saito untuk membahas peningkatan kerja sama di sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif.

Mengutip siaran pers Kementerian Perindustrian, Minggu, Agus memuji perusahaan otomotif Jepang atas tindakan positifnya, termasuk memperdalam strukturnya dengan memasukkan usaha kecil dan menengah ke dalam industri otomotif Indonesia. Ekosistem Produksi.

Melihat kondisi yang menguntungkan tersebut, Agus mendorong untuk meningkatkan kerja sama dengan Jepang untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Ia menjelaskan besarnya peluang industri otomotif Jepang untuk turut serta menutup kesenjangan konsumsi per kapita produk otomotif di Indonesia.

Saat ini proporsi pemilik kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 kendaraan per 1.000 penduduk. Saya yakin kita bisa menurunkannya menjadi 150 mobil per 1000 mobil dalam waktu dekat. Oleh karena itu, saya berharap produk otomotif Jepang dapat mengisi kesenjangan tersebut, kata Agus dalam pertemuan di Tokyo, Jumat (21/6).

Setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu untuk membahas proyek prioritas sektor transisi energi di Asia, Menperin mendorong kerja sama lebih lanjut di sektor transisi energi selain kerja sama di industri otomotif. Komunitas Nol Emisi (AZEC) di Jepang pada Desember 2023.

Setelah itu, Agus mendorong selesainya perundingan substantif mengenai protokol amandemen Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA). Saat ini, dalam kerangka IJEPA, kedua negara telah menyelesaikan negosiasi penting mengenai amandemen protokol IJEPA.

Menurut Agusin, IJEPA mempunyai peran yang sangat penting dan strategis bagi kedua negara. Hal yang sama berlaku untuk MIDEC, atau Program Koperasi Pusat Pengembangan Industri Manufaktur, yang merupakan bagian dari IJEPA.

Untuk itu Menperin mengharapkan dukungan METI Jepang untuk memfasilitasi pelaksanaan IJEPA dan pelaksanaan kegiatan MIDEC baru di masa mendatang.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri juga membahas kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia di industri. Menperin memaparkan rencana pertukaran tenaga industri antara Indonesia dan Jepang, sehingga SDM industri dari Indonesia dapat memperoleh pelatihan dan memperoleh pengetahuan serta keterampilan yang baik di Jepang.

“Setelah mereka kembali dari Jepang, mereka juga bisa membantu perusahaan Jepang yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Saito menyambut baik gagasan yang diajukan Menteri Perindustrian untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.

Saito menjelaskan METI memiliki fokus yang kuat dalam mengembangkan kerja sama dengan negara-negara di Global South dengan menyediakan anggaran ganda.

Terkait kerja sama industri otomotif dengan Indonesia, Saito mengakui bahwa Indonesia merupakan basis penting bagi produksi dan ekspor mobil Jepang. Investasi perusahaan mobil Jepang di Indonesia merupakan win-win solution bagi kedua negara.

“Kami ingin meningkatkan kerja sama untuk memperkuat daya saing industri otomotif Indonesia. Kami mendukung diskusi mendesak mengenai isi kerja sama yang lebih detail di tingkat direktur jenderal,” ujarnya.

Kedua menteri berencana bertemu kembali pada bulan Agustus untuk membahas kerja sama industri lebih lanjut antara kedua negara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours