Menperin sebut GIIAS jadi bukti sektor otomotif pacu inovasi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perindustrian Agus Gumivang Kartasasmita mengatakan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) merupakan bukti komitmen industri otomotif dalam negeri dalam menumbuhkan inovasi guna memajukan industri tanah air. Menteri Perindustrian Agus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan Indonesia merupakan pusat dinamis bagi para profesional dan peminat otomotif karena memiliki potensi besar dalam pengembangan industri. Oleh karena itu, melalui pameran ini, Indonesia dapat dipromosikan sebagai pemain kunci di sektor otomotif global. “Kepada para peserta pameran, kami mengucapkan terima kasih atas komitmen dan inovasi Anda.” Peran Anda adalah mendorong industri otomotif maju dan menginspirasi pecinta mobil,” ujarnya. Baca juga: Kia Luncurkan 3 Model Baru di GIIAS 2024 GIIAS 2024 akan memamerkan rangkaian kendaraan mutakhir, mulai dari mobil listrik dan hybrid hingga teknologi penggerak otonom atau kendaraan tanpa pengemudi. Acara akan dilaksanakan pada tanggal 18-28 ), Tangerang, Banten.

Menperin menyampaikan, pada tahun sebelumnya, penyelenggaraan GIIAS 2023 berhasil merealisasikan transaksi penjualan hampir 28.000 unit dengan total pendapatan lebih dari Rp 15 triliun.

Selain itu, menurutnya persaingan di bidang otomotif saat ini tidak hanya persaingan antar negara saja, namun sudah bergeser pada persaingan penyediaan teknologi kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dan diminati masyarakat. Baca juga: Cara Menuju GIIAS 2024, dari Tiket hingga Shuttle Bus Gratis Menperin mengatakan pemerintah menaruh perhatian pada industri mobil yang mengalami penurunan penjualan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi eksternal, antara lain menurunnya daya beli konsumen. Oleh karena itu, melalui pameran ini, Kemenperin juga fokus pada kebijakan strategis untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mendongkrak daya beli masyarakat untuk mendukung seluruh industri.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan kesenjangan yang besar antara pendapatan tahunan rumah tangga Indonesia dengan harga mobil yang dijual menjadi penyebab stagnannya penjualan mobil baru yang cenderung mencapai satu juta unit.

Lain halnya dengan segmentasi satu produk mobil yang pada tahun 2014 sebesar Rp 186 juta meningkat menjadi Rp 255 juta pada tahun 2023, sedangkan pada periode yang sama, rata-rata pendapatan rumah tangga Indonesia hanya sebesar Rp 171 juta per tahun. 255 juta.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours