Menperin susun langkah strategis akselerasi RIPIN

Estimated read time 3 min read

Surabaya (ANTARA) – Menteri Perindustrian Republik Indonesia (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk mempercepat dan menyasar Rencana Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). “Dalam rangka implementasi RIPIN, Kementerian Perindustrian telah menyusun langkah-langkah strategis yaitu industri sebagai penopang perekonomian, penguatan struktur industri, kemandirian industri dan persaingan,” kata Menteri Perindustrian Agus di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat.

Selain itu, Kemenperin juga tengah menyiapkan konsep industri hijau yang menggunakan lima bagian mesin implementasinya.

“Industri utama antara lain makanan, farmasi, alas kaki, transportasi, elektronik, dan energi,” ujarnya.

Kelima sektor tersebut selain berperan penting sebagai penggerak perekonomian nasional, juga berperan besar dalam penyerapan.

Angkatan kerja.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk mencapai kinerja produktif dan kompetitif di sektor ini, yaitu dengan aktif menyelenggarakan koordinasi dan harmonisasi pelatihan vokasi. Baca juga: Investasi Kimia Sinopec di Indonesia. Baca Juga: Kemenperin dorong UKM sektor pangan melakukan diversifikasi ke bahan baku lokal.

Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Tenaga Kerja Industri (BPSDMI) membuka program “Pelatihan Vokasi Industri” di Surabaya, Jawa Timur pada Jumat sore.

Program ini memiliki pelatihan berbasis “3 in 1”, yaitu peserta bisa mendapatkan pelatihan profesional, sertifikasi dan penempatan kerja dalam satu pelatihan.

Masrokhan, Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian, mengatakan program ini dimulai oleh balai pelatihan industri di Surabaya dan balai pelatihan industri di Yogyakarta dengan bantuan pelatihan vokasi.

Pada saat yang sama, Pusat Pelatihan Industri bertanggung jawab atas pengembangan ilmu pengetahuan. Program ini diikuti oleh 470 karyawan dan calon karyawan.

Masyarakat Jawa Timur yang fokus pada bidang elektronik dan telekomunikasi, kelautan, tekstil dan produk tekstil, serta industri kimia dan alas kaki ikut serta dalam pelatihan tersebut.

“Sistem pelatihan yang kami selenggarakan tidak sebatas pembekalan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa, namun kami melakukan uji pengetahuan dan sertifikasi untuk memastikan lulusan memenuhi persyaratan sertifikasi yang dipersyaratkan oleh industri,” ujar Direktur BPSDMI Masrokhan.

Dalam acara tersebut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dan kerja sama (PKS) antara berbagai pihak baik organisasi, lembaga pendidikan, balai pelatihan, LSP maupun perusahaan industri yang menghasilkan generasi terampil untuk bekerja di industri tanah air.

“Diharapkan peserta diklat mampu meningkat sebagai landasan keterampilan masa depan dan mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” lanjutnya.

Kementerian Perindustrian membawahi tujuh Balai Pelatihan Industri (BDI) yakni Medan, Padang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.

Pelatihan diadakan tidak hanya di daerah ini saja, namun di banyak tempat di Indonesia. Baca juga: Menurut Kemenperin, UKM Sulit Masuk Bisnis Retail di Level Kemasan. Baca Juga: Kementerian Perindustrian-Dekranas berikan penghargaan kepada perajin tekstil atas kompetisinya

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours