Mentan panen bawang merah di Bekasi perkuat ketahanan pangan

Estimated read time 3 min read

Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memimpin pemanenan kembang kol di lahan pertanian perkotaan milik Korem 051 / WKT Kodam Jaya di Kabupaten Bekasi Jawa Barat sebagai upaya penguatan pangan.

Panen bersama di kawasan perkotaan Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi turut dihadiri KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, Direktur Eksekutif ‘Harian Bupati Bekasi Iyan Priyatna; Beberapa hal terkait.

“Ini gerakan besar di seluruh Indonesia. Kami berterima kasih kepada pemerintah atas nama petani Indonesia dan kami menghadirkan energi baru dari Kasad, Pangdam, Danrem, Dandim, polisi, gubernur, bupati dan sebagainya.” Amran di Bekasi. , Selasa. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf TNI Maruli Simanjuntak memanen lahan pertanian di Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah). Ia mengatakan terdapat 107 juta masyarakat Indonesia yang bekerja di bidang pertanian dan dengan bekerja sama negara ini dapat terhindar dari krisis pangan global sekaligus memperkuat ketahanan pangan.

Menurut dia, kerja nyata prajurit TNI dalam mendukung sektor pertanian patut diapresiasi, apalagi skema pemanfaatan lahan tidak aktif yang disulap menjadi lahan produktif dinilai mampu membantu menjaga laju inflasi.

Upaya tersebut merupakan bagian dari antisipasi mitigasi dampak El Nino yang terjadi saat ini. Komoditas bawang merah dinilai penting selain beras dan cabai sehingga mempengaruhi laju inflasi.

Hari ini kita mendengar laporan bahwa dengan modal Rp 2,5 miliar kita bisa dapat penghasilan hingga Rp 6 miliar. Rp 1 miliar-Rp 2 miliar. “

“Melalui upaya tersebut, Indonesia mampu menjaga inflasi dengan baik,” kata Amran. Inflasi saat ini tercatat sebesar 2,5 persen, sementara negara lain seperti Turki mencapai 75 persen bahkan 100 persen di Argentina.

“Ingat, tidak ada pangan, tidak ada negara, tidak ada peradaban. Hidup mati suatu negara ditentukan oleh pangan, jadi penting jika ada masalah. Menjaga inflasi bukan tugas Kementerian Pertanian, tapi terima kasih atas jerih payah seluruh anak negeri yang terlibat di bidang pertanian.” Wamendagri Polri, kita bahu-membahu menyelesaikan masalah ini.

Amran juga meminta peran aktif pihak logistik untuk mengambil alih produksi dari lahan kosong tersebut agar petani bisa lebih produktif guna mencapai swasembada barang pertanian.

“Yang penting dalam hal ini harus ada dukungan pemerintah, Bulog harus menerima produksi. Ini tidak berjalan sendiri, karena petani biasa kalau untung akan tanam lagi, tapi kalau rugi tidak akan ada. tanam lagi. Bangunkan tanah kalau ada anak muda yang mau, “Kita bangunkan sektor pertanian, kita bangunkan semua anak muda yang sedang istirahat.”

Kepala Staf TNI Maruli Simanjuntak meyakini dukungan Menteri Pertanian akan mampu mewujudkan perluasan lahan dengan berbagai kegiatan budidaya komoditas andalan masyarakat, termasuk urban farming seluas 13 hektare. Saat ini lahan sedang memasuki musim panen.

“Kalau kita melakukannya sendiri, hasilnya masih terbatas, jadi kami sangat berterima kasih atas dukungan menteri untuk bisa membuka lebih banyak lahan kami untuk perkebunan ini,” ujarnya.

Diakuinya, kerja sama TNI dan Kementerian Pertanian selama ini dapat memperluas areal garapan, termasuk perluasan sawah dan meningkatkan produktivitas petani.

Jadi bagaimana kita bisa membantu petani biasa untuk memanen hanya sekali dengan memompa dan mengoptimalkan tanah sehingga mereka dapat memanen? Di sini, di kota ini, kami mendorong pertanian perkotaan jika kita mempunyai kesempatan untuk melakukannya. Saya yakin akan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat dan beliau menambahkan: “Hasil produksinya juga akan masuk ke dalam negeri. Juga.

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengakui kubis merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi, sehingga panen gabungan diharapkan dapat menurunkan inflasi di seluruh tanah air.

“Bagaimana kalau di Bekasi seperti Breb, kalau cocok dan memungkinkan. Tadi Pak Darem juga menyampaikan, lahan ini bisa menjadi sentra bawang merah terbesar di Tanah Air karena bisa panen empat sampai lima kali dalam sekali tanam. , “Dia berkata.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours