Mentan tak permasalahkan Bulog akuisisi perusahaan beras Kamboja

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Menteri Pertanian Andy Amran Sulaiman mengaku tidak mempermasalahkan rencana Perum Bulogin mengambil alih penggilingan padi Kamboja.

“Kalau ada usulan agar Bulog mengambil langkah itu (pembelian), saya rasa tidak masalah,” kata Amran. Yang terpenting saat ini adalah mengubah kapasitas internal negara karena akan meningkatkan perekonomian internal negara. di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Upaya peningkatan sumber pangan rumah tangga disebut dapat dilakukan melalui pengembangan sawah, pengairan, dan kemungkinan pencetakan sawah.

“Negara kita besar. Toh kita sudah cukup, cukup banget, penjelasannya 10 persen dari pesanan yang di lot. “Waktu itu swasembada bagus karena pendapatan beras rata-rata 0 persen,” kata Amran.

Mentan meyakini proyek irigasi yang dilaksanakan di seluruh provinsi akan mampu mencegah berkurangnya stok pangan akibat kekeringan yang diperkirakan terjadi pada Juli-Oktober tahun ini.

Karena sekarang respon langsung kita adalah dengan memompa. Kemarin kita mendampingi Presiden yang menemukan bahwa (memompa) adalah solusi yang tepat untuk mengatasi kekeringan dan El Nino di Jateng, ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Sumber Daya Air dan Investasi (MENCO MARVES) Luhut Binsar Puntjaitan mengatakan Perum Bulog akan mencari lebih banyak pasar beras di Kamboja.

Luhut mengatakan, pembelian tersebut dilakukan berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krishnamurthy menanggapi pernyataan tersebut, mengatakan pihaknya siap mengikuti instruksi pemerintah dan tanggung jawab kerja sama ekonomi, investasi pangan, khususnya beras dan Kamboja.

“Selama ini Bulog telah menjalin kerja sama dengan Kamboja dalam bisnis beras dengan program b to b dan g to g pada tahun 2023 dan awal tahun 2024,” kata Bayu di Jakarta, Rabu, 12/6.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours