Menteri AHY apresiasi kesetiaan masyarakat eks Timor Timur pada NKRI

Estimated read time 2 min read

Kupang (Antara) – Menteri Pertanian dan Perencanaan Daerah/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memuji masyarakat Timor Timur yang tetap setia pada negara kesatuan Republik Indonesia. Indonesia.

Terimalah rasa hormat dan terima kasih kami untuk bapak dan ibu mantan tentara Timor Timur. Mereka dengan gagah berani menghadapi segala bahaya, mereka hidup 25 tahun dalam batas. Tapi bapak dan ibu, mereka tidak berubah, mereka masih ada. Indonesia akan tetap ada. kuat dan tabah di Republik ini,” kata AHY Kupang, NTT, Sabtu.

AHY mengaku menjalin hubungan emosional dengan masyarakat Kupang saat program jaminan tanah bagi masyarakat Timor Timur di Desa Obola Dalam, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.

“Saya tinggal dan belajar di Dili Timor Tumor selama 2,5 tahun pada tahun 86-88. Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah Komandan Batalyon 744 saat itu,” ujarnya.

Pada tahun 1986-1988, SBY yang saat itu bertugas sebagai tentara diberikan kepada mendiang ibunya, Ani Yudhoyono, serta adiknya, Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan AHY yang masih duduk di bangku sekolah dasar. , Timor Timur. Ia juga mengingat dengan jelas pertempuran Dili.

Akhirnya Timor Timur yang saat itu merupakan provinsi ke-24 Indonesia akhirnya merdeka pada tahun 1999 dan menjadi Republik Timor Leste.

Konflik tersebut berujung pada keputusan para eks warga Timor Timur tersebut untuk menjadi warga negara Indonesia dan tinggal tanpa adanya kepastian hukum, termasuk tempat tinggal.

Dua puluh tahun lebih berlalu, pemerintah semakin menegaskan bahwa perjuangan dan pengorbanan masyarakat Timor pada masa lalu tidaklah sia-sia.

Oleh Program Reforma Agraria, 2023

Sekitar 90 hektar lahan dibagikan kembali kepada masyarakat eks Timor Timur.

ATR/BPN bekerja sama dengan Menteri, Menteri

PUPR, Pemprov NTT, dan Pemkab Kupang diikuti kegiatan peruntukan lahan dan dibangun 2.100 rumah hunian dengan luas masing-masing 150 meter persegi untuk masyarakat Timor Timur.

Sehingga diharapkan mampu memberikan kedamaian dan kepastian serta melambangkan hubungan masyarakat eks Timor Timur dengan NKRI.

Di antara 505 orang yang hadir, terdapat empat orang penerima sertifikat tanah elektronik dari sistem PTSL dan satu sertifikat tanah rumah ibadah Gereja Indonesia Kemah Injil.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours