Menteri Bahlil sebut dapat target investasi Rp1.850 triliun

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya memiliki target investasi sebesar Rp1,850 triliun hingga Rp1,900 triliun yang masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025.

“RKP kita tahun 2024 adalah Rp1,850 triliun sampai Rp1,900 triliun yang menjadi syarat pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 5 persen,” kata Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa.

Bahlil mengatakan tujuan investasi tersebut adalah untuk mendukung ekspor dan impor, mendorong hilirisasi produk, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas.

Yang dimaksud dengan pekerjaan berkualitas, yang dimaksud Bahlil adalah upah yang cukup dan menjamin kesejahteraan karyawannya.

“Karena salah satu ciri lapangan kerja yang berkualitas adalah upah yang memadai. Kalau upah minimumnya bagus, menuntut juga, tapi kami ingin mendukung pertumbuhan yang berkualitas,” ujarnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Bahlil meminta penambahan anggaran Kementerian Investasi.

Menurut Bahlil, dengan anggaran yang tidak memadai maka RKP yang ditetapkan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional akan sulit tercapai.

“RKP bicara angka nominal dan mempengaruhi proses perekonomian kita di tahun 2025. Kemungkinan target investasi naik Rp 1,850 triliun, anggarannya turun. Dari target Rp 1,400 triliun di tahun 2023 dengan anggaran lebih dari 1,2 triliun Rp, sekarang targetnya naik dan anggarannya turun, jadi Rp 600 miliar lebih,” ujarnya.

Bahlil berharap anggota DPR bisa mengundang Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PPN Suhars Monoarfa untuk menjelaskan pemotongan anggaran tersebut.

Sekaligus, ia meminta koreksi RKP Kementerian Investasi menjadi dinar 800 miliar agar bisa terealisasi sesuai anggaran yang diterapkan.

“Saya usulkan kepada pengurus agar kita revisi RKP saja dari Rp1,850 triliun menjadi Rp800 triliun karena itu rasionalisasi yang saya sampaikan bersama tim. Saya mohon maaf, saya tidak ingin menjadikan jajaran saya sebagai kambing hitam pada pertemuan berikutnya,” kata Bahlil.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours