Menteri Basuki Bersuara Soal BP Tapera: Kalau Minta Diundur, Kita Ikut

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Terakhir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Komite Tapera BP Basuki Hadimuljono mengutarakan pendapatnya terkait persoalan anggota Tapera termasuk pekerja swasta. Basuki menjelaskan, penerapan keanggotaan Tapera menunggu masyarakat siap, namun paling lambat dilaksanakan pada tahun 2027.

Skema Tapera dikembangkan untuk memperluas rencana pemerintah dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat. Chung juga menyoroti penolakan dari pekerja dan pengusaha (juga dikenal sebagai pemberi kerja), karena dianggap membebani pekerja dan pengusaha.

Misalnya saja DPR (meminta) penundaan kepada Ketua MPR, sepertinya saya sudah menghubungi Menteri Keuangan dan saya akan menjadi anggotanya, kata Zhong Wanxue di Gedung DPR, Kamis ( 6 Juni). /2024).

Kali ini, Menteri Chung Man-hak mengaku sudah ada skema Dana Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Selama 10 tahun terakhir, dana yang dialokasikan sebesar 105 triliun rupiah, sedangkan program Tapera diperkirakan hanya menghasilkan dana sebesar 50 triliun rupiah dalam 10 tahun.

“Menurut saya pribadi, kalau kita belum siap, kenapa kita harus terburu-buru?” Zhong Waxue melanjutkan.

Ditambah lagi, akhir-akhir ini pengusaha dan pekerja sama-sama sibuk menolak rencana yang akan memotong 2,5% gaji karena dianggap membebani pekerja. Pengusaha juga menawarkan diskon 0,5% kepada seluruh karyawan yang mengikuti program ini.

“Undang-undang mengatakan itu wajib, tapi masyarakat yang punya rumah bisa menarik tabungannya. Mungkin kita juga lemah dalam sosialisasi, tidak terlalu kuat,” Menteri Chung Wan-hak menyimpulkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours