Menteri Lebanon: Penasihat Biden ke Lebanon untuk “selamatkan muka AS”

Estimated read time 2 min read

BEIRUT (Antara) – Kunjungan penasihat senior Presiden AS Joe Biden, Amos Hoechstein ke Timur Tengah bertujuan untuk mempertahankan posisi AS di tengah dukungan Washington terhadap Israel dalam konflik regional, kata Penjabat Menteri Pengungsi Lebanon, Essam Charfiedin

Hochstein diperkirakan akan mengunjungi Beirut pada hari Rabu untuk bertemu dengan Penjabat Perdana Menteri Najib Makati, Ketua Parlemen Nabih Berri dan pejabat tinggi lainnya.

“Tujuan utama kunjungan penasihat Biden, Amos Hochstein ke wilayah tersebut adalah untuk menyelamatkan muka Amerika Serikat, yang – dan ada bukti signifikan mengenai hal ini – terlibat dalam semua kejahatan Israel,” kata Charfedian kepada Sputnik, Selasa (13/8). .

“Dia (Hochstein) datang ke sini hanya karena Washington khawatir otoritas Israel akan berkurang.” Namun, kita harus mencari tahu pesan apa yang disampaikan duta besar Amerika tersebut, padahal kita tahu pesan tersebut salah,” kata Charfidyan.

Menteri memperingatkan bahwa Israel telah melanggar kedaulatan Lebanon dalam serangan di Beirut, yang menewaskan komandan Hizbullah Fouad Shukar.

Oleh karena itu, kata Charfidien, Hizbullah berhak merespons serangan tersebut, meski selalu memiliki komitmen yang kuat terhadap aturan dan cara perlawanan yang bijaksana.

“Ini berbeda dengan Israel yang melakukan kejahatan yang harus dipertanggungjawabkan di pengadilan internasional,” ujarnya.

Pemerintah Lebanon saat ini dihadapkan pada tugas membentuk komite darurat, mengatur komunikasi antar anggotanya dan mempelajari semua rincian mengenai suaka pengungsi, jelas menteri.

Jumlah pengungsi saat ini mencapai 100.000 orang dan diperkirakan akan terus meningkat jika terjadi perang.

Semua kementerian terlibat dalam upaya ini, termasuk Kementerian Pendidikan yang sedang mempersiapkan sekolah untuk menampung pengungsi, tambah Charfidyan.

Sebelumnya, pada 31 Juli, militer Israel (IDF) melancarkan serangan udara terhadap sebuah bangunan perumahan di pinggiran selatan Beirut, menewaskan Shukar dan setidaknya empat warga sipil.

Hizbullah telah bersumpah untuk membalaskan dendam pemimpinnya yang syahid.

Pada pertengahan Juni, komando militer Israel mengumumkan persetujuan rencana perang untuk menyerang Lebanon.

Menteri Luar Negeri Israel Katz saat itu mengancam akan menghancurkan Hizbullah dan menimbulkan kerugian besar di Lebanon jika terjadi perang habis-habisan, dan menambahkan bahwa Israel hampir membuat keputusan yang akan mengubah aturan di front utara.

Sebaliknya, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan pada 19 Juni bahwa gerakan tersebut dapat menyerang Israel utara jika konflik meningkat.

Sumber: Sputnik-OANA

Kota perbatasan Lebanon mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours