Menteri PUPR yakin proyek tanggul laut mampu atasi rob di Semarang

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan keyakinannya Proyek Pengendalian Banjir dan Pasang Surut Tambaklorok akan efektif pada Tahap II, termasuk pembangunan tanggul pengendalian banjir dan air pasang di Semarang, Jawa Tengah.

Saya kira ini contoh yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena kawasan sekitar Pantura harus dikelola karena negara juga sedang bermasalah, jadi bukan hanya Jakarta, tapi juga Tegal, Pekalongan, Demak, Semarang. Lanjut Menteri Basuki. dari Jakarta pada Senin.

Senin lalu, Basuki bersama Presiden Jokowi meninjau proyek kedua banjir dan perburuan serta rehabilitasi kawasan perkampungan nelayan di Tambklorok, Semarang. Dalam proyek ini, Kementerian Pekerjaan Umum telah membangun tanggul laut sepanjang 3,6 km untuk mengendalikan banjir dan air pasang yang melanda Semarang.

“Untuk lahan seluas 56 hektar ini, kami sudah melakukan penataan wilayah dan penanggulangan banjir dan pasang surut dan sekarang semuanya sudah tercover sehingga tidak terjadi banjir-longsor di kawasan Tambacloroc,” kata Basuki.

Basuki mengatakan, sistem pengendalian banjir juga memiliki dua kolam retensi atau penampungan dengan luas 12,2 hektare dan 8,57 hektare. Setiap kolam penampungan mempunyai pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik.

“Progresnya secara keseluruhan sudah mencapai 85 persen. “Semuanya akan selesai pada Agustus 2024. Pembelian lahannya akan dilakukan oleh Pemkot Semarang, dan pembangunannya akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, jadi ini upaya bersama,” kata Basuki.

Proyek Pengendalian Banjir dan Pasang Surut di Tamboloroc Tahap II akan mulai dilaksanakan pada tahun 2022 oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan alokasi anggaran sebesar Rp231,6 miliar. Saat ini penyiapan kawasan perkampungan nelayan di Tambaklorok dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR yang dimulai pada Mei 2017. Total anggaran penyiapan sektor tersebut sebesar Rp 45,6 miliar.

Menurut Presiden Jokowi, program pengendalian banjir dan rob ini dapat mencegah terjadinya gelombang rob dalam 30 tahun ke depan.

“Tanggul laut itu panjangnya 3,6 kilometer. Saya kira dalam 30 tahun akan mampu menahan badai. Saat ini baru dibangun dan dilihat efektivitasnya,” kata Presiden Jokowi dalam peninjauan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours