Menteri Teten khawatirkan masuknya lokapasar baru dari China

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan kekhawatirannya terhadap hadirnya aplikasi pasar baru yang bisa menghubungkan langsung pabrik China dengan konsumen Indonesia.

Itu yang membuat saya khawatir, saya kira kita akan punya aplikasi digital lintas negara lain yang lebih kuat dari TikTok karena akan menghubungkan langsung pabrik dengan konsumen, kata Teten di Jakarta, Senin.

Teten mengatakan, aplikasi bernama Temu itu berasal dari Tiongkok dan telah diperkenalkan ke 58 negara.

Menurutnya, aplikasi tersebut menghubungkan 80 pabrik di China dan produk dapat diterima langsung oleh seluruh konsumen di seluruh dunia.

Selain itu, Temu lebih berisiko dibandingkan TikTok Shop karena aplikasinya tidak memiliki penjual dan afiliasi.

Lebih lanjut, hal ini dapat kembali mengancam usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) yang hanya mampu berproduksi dalam skala kecil. Sementara itu, pabrikan China mampu memproduksi produk dalam jumlah banyak.

“Kalau TikTok bagus, dan ada distributor, dan afiliasinya, tetap akan menciptakan lapangan kerja. Kalau begitu langsung pangkas, bukan hanya lebih murah, tapi juga akan pangkas lapangan kerja, seperti distribusi,” dia dikatakan.

Teten berharap Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Perdagangan, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Perdagangan yang Melakukan Transaksi Melalui Sistem Elektronik menjadi acuan diperkenalkannya aplikasi Temu.

“Tetapi meskipun kami telah menetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan 31/2023 bahwa kami tidak mengizinkan penjualan produk di bawah 100 dolar lintas batas negara, saya hanya dapat memperingatkan Anda bahwa situasi ekonomi saat ini dari usaha mikro, kecil dan menengah. indeks bisnis turun,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours