Mercedes Benz EQE Terbakar, Korsel Haramkan Baterai Buatan China

Estimated read time 2 min read

SEOUL – Di Korea Selatan, sebuah mobil listrik terbakar akibat baterai. Negeri Ginseng diminta mengevaluasi baterai mobil listrik buatan China.

Laporan Korea Times menyebutkan konsumen di Korea Selatan khawatir setelah Mercedes-Benz EQE, yang menggunakan baterai yang dipasok oleh produsen baterai asal Tiongkok yang tidak disebutkan namanya, terbakar meski sedan tersebut tidak sedang diisi dayanya dan sedang digunakan. .

Baterai Nikel Cobalt Mangan yang diproduksi oleh Farasys Technology dikenal sebagai merek yang tidak dapat diandalkan dan menjadi penyebab utama kebakaran terkait Mercedes EQE. Masalah ini juga mempengaruhi reputasi Mercedes-Benz di Korea Selatan

Masalah teknologi Farasis bukanlah yang pertama, pada tahun 2021, perusahaan otomotif asal China BAIC, NMC menarik kembali kendaraannya dengan baterai berteknologi Farasis karena kemungkinan terbakar.

Untuk baterai NMC, sebenarnya teknologi ini didominasi oleh perusahaan asal Korea Selatan seperti LG Energy Solution dan Samsung SDI, namun sebagian besar perusahaan baterai China lebih mengkhususkan diri pada teknologi baterai lithium ferrous phosphate (LFP).

Namun karena masalah kepadatan energi yang menjadi kelemahan baterai LFP, maka lebih cocok untuk berkendara jarak dekat. Situasi ini mendorong produsen mobil listrik premium untuk memilih baterai NMC yang mampu menyimpan lebih banyak energi sekaligus meningkatkan jarak perjalanan dengan sekali pengisian daya penuh.

Profesor otomotif Universitas Daedeok Lee Ho-geun mengatakan Mercedes harus terus maju dan mencari solusi daripada menyalahkan 100% pada Farasis Energy, karena masalah ini umum terjadi pada kendaraan merek Mercedes-Benz.

Lee Ho-geun juga mengusulkan peraturan baru di Korea Selatan yang akan mencegah pemilik mobil listrik mengisi daya mobilnya hingga 100%, terutama di stasiun pengisian parkir bawah tanah yang sulit diakses oleh tim pemadam kebakaran dan penyelamat.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan sedang mempertimbangkan proposal yang mewajibkan semua produsen mobil listrik untuk mengungkapkan dengan jelas jenis baterai apa yang mereka jual sebelum sampai ke konsumen demi alasan keamanan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours