Merokok jadi pemicu risiko penurunan fungsi kognitif pada orang lansia

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Berdasarkan penilaian terhadap 32.000 orang di negara-negara Eropa, peneliti yang dipimpin UCL mengungkapkan bahwa merokok telah menjadi faktor gaya hidup penting yang menentukan tingkat penurunan kognitif pada orang lanjut usia. Menulis di laman Medical Daily, Senin (8/7), peneliti mengambil sampel berusia 50 tahun ke atas untuk mempertimbangkan tingkat penurunan kognitif yang terkait dengan empat perilaku kesehatan, yaitu merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, dan kontak sosial. Fungsi kognitif peserta diukur menggunakan tes memori dan kefasihan verbal. Peserta diklasifikasikan berdasarkan gaya hidup mereka, apakah mereka merokok, berolahraga ringan atau berat setidaknya seminggu sekali, berinteraksi dengan teman dan keluarga seminggu sekali, dan mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang (dua gelas per hari untuk pria atau satu gelas per hari untuk wanita). ). Baca juga: Para Ahli Anjurkan Lansia Perbanyak Makan Makanan Berprotein: Beberapa Alasan Kurangnya Nafsu Makan di kalangan Lansia Penurunan kognitif terjadi lebih cepat pada perokok, yang skor kognitifnya turun hingga 85 persen. 10 tahun dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tidak merokok. Sementara itu, penurunan kognitif secara umum serupa dengan yang terjadi pada bukan perokok. Namun, perokok dengan tiga kebiasaan sehat – olahraga teratur, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang, dan bersosialisasi secara teratur – mengalami penurunan kognitif yang sama dengan bukan perokok. Meskipun sebab dan akibat tidak dapat ditentukan secara pasti, penulis utama UCL Dr. Michaela Bloomberg mengatakan merokok merupakan faktor utama yang mempengaruhi laju penuaan kognitif. Bukti sebelumnya menunjukkan bahwa individu yang melakukan perilaku sehat mengalami penurunan kognitif yang lebih lambat. Namun, tidak jelas apakah semua perilaku berkontribusi sama terhadap penurunan kognitif atau apakah ada perilaku tertentu yang mendorong hasil tersebut. “Temuan kami menunjukkan bahwa di antara perilaku sehat yang kami teliti, tidak merokok adalah yang paling penting dalam menjaga fungsi kognitif,” kata Dr. Michaela Bloomberg, penulis utama, UCL Behavioral Science & Health, Dr. merokok, melakukan perilaku sehat lainnya seperti olahraga teratur, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang, dan aktif secara sosial dapat membantu mengimbangi efek kognitif negatif yang terkait dengan merokok, tambah Bloomberg. Baca Juga: Cegah Depresi Lansia dari Kesepian dengan Komunikasi Baca Juga: Dokter: Kunci Kebugaran Jasmani dan Mental Agar Lansia Bugar Baca Juga: Pakar: Kesehatan Mental Pengaruhi Kualitas Hidup Lansia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours