Meski tantangan meningkat, menlu China-AS sepakat jaga komunikasi

Estimated read time 4 min read

BEIJING (Antara) – Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blanken sepakat perlunya menjaga komunikasi kedua negara meski tantangan semakin besar.

Menteri Luar Negeri Wang Yi, yang dikutip oleh situs Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang dihubungi dari Beijing, mengatakan pada hari Minggu bahwa dalam tiga bulan terakhir, komunikasi antara tim diplomatik, keuangan, penegakan hukum, dan manajemen masalah iklim kedua negara terus meningkat dipertahankan. .

“Namun, ketika Amerika Serikat melipatgandakan upayanya untuk membendung dan menekan Tiongkok, risiko yang dihadapi hubungan Tiongkok-AS terus meningkat,” katanya.

Wang Yi dan Anthony Blinken bertemu di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri negara anggota ASEAN dan mitranya di Vientiane, Laos, Sabtu (27/7). Pertemuan itu diadakan atas permintaan Menteri Luar Negeri Blankenship.

Kedua menteri luar negeri tersebut membahas hubungan terkini antara Tiongkok dan Amerika Serikat, dan sepakat untuk menjaga komunikasi di semua tingkatan dan menerapkan pemahaman bersama yang dicapai antara Presiden Xi Jinping dan Joe Biden ketika mereka bertemu pada November lalu.

“Hubungan Tiongkok-AS masih berada pada titik kritis antara ketegangan atau stabilitas. Kita harus terus memandu hubungan, mengelola risiko, mengelola perbedaan dengan baik, menghilangkan campur tangan, dan mendorong kerja sama.

Wang Yi menambahkan, kebijakan Tiongkok terhadap Amerika Serikat konsisten dan menganut prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan.

“Amerika Serikat harus secara serius melaksanakan janji-janji yang dibuat oleh Presiden Biden dan kembali ke kebijakan Tiongkok yang masuk akal dan pragmatis. Kedua belah pihak harus bekerja sama demi hubungan Tiongkok-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan,” kata Wang Yi.

Selain itu, Wang Yi menilai Amerika Serikat memiliki persepsi yang salah terhadap Tiongkok karena selalu memandang Tiongkok memiliki mentalitas hegemonik.

“Tiongkok bukanlah Amerika Serikat, Tiongkok tidak ingin menjadi seperti Amerika Serikat. Tiongkok tidak mengejar hegemoni atau terlibat dalam politik kekuasaan. Tiongkok memiliki catatan perdamaian dan keamanan terbaik di antara semua negara besar,” kata Wang.

Pada Sidang Pleno Ketiga Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok pekan lalu, Wang Yi mengatakan bahwa sebuah resolusi penting telah disahkan untuk lebih memperluas reformasi guna memajukan modernisasi Tiongkok sehingga Tiongkok terus berada di jalur pembangunan yang damai dan masyarakat bisa mengembangkan. dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

“Kami akan tetap berpegang pada prinsip-prinsip kami, dan fokus pada kemakmuran rakyat Tiongkok dan modernisasi bangsa Tiongkok. Kami berharap Amerika Serikat akan lebih memahami masa kini dan masa depan Partai Komunis Tiongkok melalui resolusi ini.” Wang Yi.

Masalah lain yang dibahas adalah Taiwan, yang menurut Wang Yi adalah bagian dari Tiongkok dan tidak pernah menjadi negara dan tidak akan pernah menjadi negara.

“‘Kemerdekaan Taiwan’ dan perdamaian lintas selat tidak dapat diterima seperti api dan air. Setiap kali kekuatan ‘kemerdekaan Taiwan’ bertindak secara provokatif, kami pasti akan mengambil tindakan. Tujuan reintegrasi,” tegas Wang Yi.

Kemudian terkait permasalahan terumbu karang Ren’ai Jiao, Wang Yi menjelaskan saat ini Tiongkok telah menandatangani perjanjian sementara dengan Filipina untuk mengelola situasi tersebut. Filipina juga harus memenuhi komitmennya dan berhenti mengirimkan material konstruksi ke kapal perang di wilayah tersebut.

“AS juga tidak boleh mengambil tindakan lebih lanjut yang mengobarkan, menimbulkan masalah, atau merusak stabilitas laut,” tambah Wang Yi.

Mengenai masalah Ukraina, Wang Wang mengatakan bahwa posisi Tiongkok adil dan transparan, dan akan terus mendorong dan mendorong perundingan damai.

“Amerika Serikat harus berhenti menyalahgunakan sanksi unilateral dan cakupan jangka panjang. Tiongkok menolak tuduhan palsu, dan tidak akan menyerah pada tekanan atau pemerasan. “Tiongkok akan mengambil tindakan tegas dan tegas untuk melindungi kepentingan inti dan melegitimasi hak-haknya,” kata Wang Yi.

Dalam halaman tersebut, Menteri Luar Negeri Blanken mengatakan bahwa Amerika Serikat berkomitmen penuh terhadap stabilitas hubungan AS-Tiongkok dan akan terus menerapkan kebijakan satu Tiongkok.

“Amerika Serikat berharap untuk melanjutkan dialog rutin dengan pihak Tiongkok dan melanjutkan kerja sama di bidang pemberantasan narkotika dan kecerdasan buatan. Amerika Serikat ingin mengelola perbedaan antara kedua belah pihak dan menghindari hal-hal yang mengarah pada kesalahpahaman dan kesalahpahaman.” Tidak ada perhitungannya, “Blanken. dikatakan

Kedua menlu juga membahas beberapa isu penting lainnya, seperti situasi di Gaza dan Semenanjung Korea serta isu Myanmar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours