Meutya Hafid fokus ruang digital aman hingga pemerataan internet

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid akan fokus pada sejumlah isu dalam waktu 100 hari kerja, di antaranya penciptaan ruang digital yang aman dan pemerataan internet di daerah eksternal, perbatasan, dan tertinggal (3T).

“Saya mematuhi perintah itu. Perintah ini memuat keinginan banyak pihak yang kami coba wujudkan selama saya menjabat di Komite I, termasuk terkait keamanan digital, dan beberapa di antaranya ditanggapi dengan serius,” kata Meutya Hafid dari Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital. , Jakarta, Senin.

Meutya mengatakan salah satu tujuan utamanya adalah memberantas kejahatan digital yang menjadi perhatian masyarakat, seperti perjudian online dan pinjaman online ilegal.

Diakuinya, persoalan keamanan digital merupakan amanah serius yang diterima masyarakat semasa menjabat Ketua Komisi I DPR.

Namun, sebagai perempuan, Meutya tidak hanya fokus pada isu tersebut. Ia juga menambahkan program yang bertujuan untuk menciptakan Internet ramah anak.

Ia mengatakan, perlindungan anak dari ancaman dunia digital seperti pornografi, kekerasan, perdagangan anak, dan kejahatan perdagangan manusia juga menjadi prioritas dalam perbaikan ruang digital.

Selain itu, Meutya menekankan pentingnya peningkatan pemerataan koneksi internet di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah 3T.

Ia dan Wakil Menteri berencana mengunjungi daerah-daerah tersebut, khususnya di wilayah timur Indonesia, untuk mengecek kualitas koneksi internet.

Meutya dibantu dalam menjalankan tugasnya oleh dua wakil menteri: Angga Raka Prabowo dan Nezar Patria.

“Dengan harapan ke depan jika kita ingin memiliki basis digital, koneksinya harus merata dan cepat. Saat ini, kita sudah mencapai 98 persen. koneksi, tapi kecepatannya tidak merata,” ujarnya.

Meutya juga berkomitmen mendorong digitalisasi berbagai urusan pemerintahan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden yang menekankan pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan pemerintah.

Tentu saja jika kita melihat pidato pertamanya sebagai presiden tentang digitalisasi kemarin, beliau juga fokus pada berbagai masalah pemerintahan dan mungkin nanti akan kita putuskan, dengan internet yang lebih adil dalam 100 hari kerja, kata Meutya.

Dalam kesempatan tersebut, Meutya juga menjelaskan alasan perubahan nama dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.

Dikatakannya, perubahan tersebut merupakan jawaban terhadap tantangan zaman yang semakin memasuki ranah digital. Apalagi, isu digitalisasi menjadi salah satu poin utama agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuminga Raki.

“Jadi sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, disepakati kita juga akan fokus pada digitalisasi, sehingga nama Kementerian Komunikasi dan Informatika diubah menjadi nama Kementerian Komunikasi dan Digitalisasi, disingkat Komdigi,” kata Meutya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours