Microsoft Kembangkan AI Mirip Suara Manusia hingga Tak Bisa Dibedakan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Microsoft melakukan terobosan besar di bidang kecerdasan buatan dengan mengembangkan alat yang mampu mengkloning suara manusia dengan tingkat realisme yang tak tertandingi. Namun karena tingginya kemungkinan penyalahgunaan, pihak perusahaan memutuskan untuk tidak merilisnya ke publik.

Seperti dilansir The Sun, teknologi yang disebut VALL-E 2 ini merupakan model text-to-speech yang dapat meniru suara seseorang hanya dengan sampel audio singkat. Kemampuannya yang luar biasa dicapai melalui zero learning, dimana AI dilatih untuk memahami konsep tanpa contoh yang jelas.

Para peneliti di Microsoft Research mengklaim bahwa VALL-E 2 adalah yang pertama dari jenisnya yang mencapai “kesetaraan manusia” dalam hal kualitas suara, melampaui standar yang ditetapkan sebelumnya. Ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya, VALL-E yang diluncurkan pada Januari 2023.

Salah satu kekuatan utama VALL-E 2 adalah kemampuannya menghasilkan kalimat yang kompleks dan bernuansa, bukan hanya frasa pendek. Hal ini dapat dicapai dengan menggabungkan dua teknik inovatif: pengambilan sampel yang sadar akan pengulangan dan pemodelan kode batch.

Meskipun potensi aplikasi seperti pendidikan, hiburan, dan aksesibilitas luar biasa, Microsoft menyadari risiko penyalahgunaan teknologi ini.

Kemampuan meniru suara seseorang dengan sempurna dapat membuka peluang terjadinya penipuan identitas, peniruan identitas, dan bentuk penipuan lainnya.

Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk menahan VALL-E 2 dari publik untuk sementara waktu. Mereka fokus pada penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab dan etis.

Perkembangan VALL-E 2 menunjukkan kemajuan pesat di bidang kecerdasan buatan, namun juga menimbulkan pertanyaan penting mengenai implikasi etis dari teknologi ini.

Bagaimana kita memastikan bahwa kecerdasan buatan digunakan untuk kebaikan dan bukan untuk kejahatan? Permasalahan ini memerlukan pertimbangan yang cermat seiring kita terus mengembangkan teknologi yang semakin canggih.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours