Migrain Bukan Sakit Kepala Biasa, Tanda Ada Kelainan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Migrain seringkali dianggap sakit kepala biasa dan merupakan kelainan saraf. Penyakit ini, yang dapat menyerang jutaan orang di seluruh dunia, tidak dapat diobati dengan obat penghilang rasa sakit konvensional.

Ahli saraf, Dr. R.A. Dwi Pujiastuti menekankan pentingnya mengenali dan memahami migrain sebagai kondisi yang lebih serius. Pasalnya, masih banyak stigma palsu yang melekat pada migrain.

Dr. Dwi, migrain merupakan penyakit serius dan termasuk dalam kategori gangguan. Pasalnya migrain merupakan sakit kepala yang disebabkan oleh gangguan saraf pada otak yang dapat berdampak pada berbagai ketidakseimbangan indra tubuh manusia.

Migrain menyebabkan penderitanya merasakan kepala berdebar-debar dan sakit kepala di satu sisi. Baik itu sakit kepala sebelah kiri maupun sakit kepala sebelah kanan.

“Selain mitos, ada juga stigmanya. Makanya kita sering bilang migrain itu sakit kepala. Tapi berbeda dengan sakit kepala biasa,” kata dr. Webinar Bulan Peduli Migrain dan Sakit Kepala Dwi: Menghancurkan Mitos Migrain di Tempat Kerja pada Rabu, 19 Juni 2024.

“Mungkin yang bisa disampaikan adalah masyarakat cenderung menganggap remeh, atau hanya menganggapnya sebagai sakit kepala biasa. Padahal migrain itu sendiri adalah sebuah penyakit. Padahal, mereka sudah mempunyai kelainan pada sistem syarafnya, pada sistem otaknya. Sakit kepala mereka sangat parah dan rentan terhadap serangan,” katanya.

Di sisi lain, migrain bisa membuat penglihatan dan pendengaran Anda menjadi lebih sensitif. Jadi bisa dibilang sakit migrain, mata, pendengaran, bahkan kemampuan berpikir sangat mengganggu, ujarnya.

“Fungsi nyeri sepertinya berkurang. Karena yang terkena adalah sistem saraf. Dan mohon maaf, tapi sebenarnya bisa diobati dan dikelola dan diobati. Tapi mungkin orang belum paham apa itu.” lanjutnya

Bagi banyak orang, episode migrain terjadi secara bertahap. Gejala yang mungkin Anda alami pada tahap ini antara lain kepekaan terhadap cahaya, suara atau bau, rasa lelah tanpa alasan, mengidam atau kehilangan nafsu makan.

Penderita migrain juga kerap mengeluhkan gejala perubahan suasana hati, seperti mudah tersinggung atau sedih. Merasa haus dan harus lebih sering buang air kecil, serta masalah pencernaan seperti kembung atau sembelit dan diare.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours