Mikroplastik di Otak Manusia: Ancaman Tersembunyi yang Mengerikan!

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Penelitian terbaru menemukan bahwa mikroplastik, partikel plastik kecil yang biasa ditemukan pada makanan dan air, bisa masuk ke jaringan otak manusia. Temuan ini menambah daftar panjang kekhawatiran mengenai dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia.

Mikroplastik mencapai otak manusia Dalam penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open pada Senin 16 September 2024, para ilmuwan di Brazil menemukan mikroplastik di jaringan otak manusia.

Ini bukan pertama kalinya mikroplastik ditemukan di tubuh manusia. Penelitian sebelumnya telah menemukannya di hampir setiap organ, aliran darah, dan bahkan plak yang menyumbat arteri.

Penelitian tentang bagaimana mikroplastik masuk ke otak difokuskan pada bagian otak yang bertanggung jawab memproses informasi tentang bau. Para ilmuwan khawatir saluran penciuman, yang menghubungkan rongga hidung ke rongga hidung, mungkin menjadi pintu gerbang mikroplastik untuk mencapai otak.

“Penelitian sebelumnya pada manusia dan hewan menunjukkan bahwa polusi udara mencapai otak, dan partikel-partikel ini telah ditemukan di bola penciuman, jadi menurut kami bola zaitun mungkin menjadi salah satu titik pertama di mana mikroplastik mencapai otak.” Hal ini dilaporkan oleh penulis utama studi tersebut, Dr. Tais Material.

Menemukan mikroplastik di jaringan otak Tim mengambil sampel jaringan asparagus dari 15 orang yang meninggal berusia antara 33 dan 100 tahun. Sampel dari delapan jenazah mengandung mikroplastik – potongan plastik kecil dengan ukuran mulai dari 5,5 mikrometer hingga 26,4 mikrometer.

Secara total, para peneliti menemukan 16 serat dan partikel plastik di dalam jaringan tersebut. Yang terkecil lebih tipis dari diameter sel darah merah manusia, yaitu sekitar 8 mikrometer. Jenis plastik yang paling umum ditemukan adalah polipropilen, diikuti oleh poliamida, nilon, dan polietilen vinil asetat.

Sumber mikroplastik “Propilen ada di mana-mana, di furnitur, karpet, pakaian,” kata bahan tersebut. “Kita tahu bahwa tempat kita paling banyak terkena partikel adalah di dalam ruangan, karena semua rumah kita dipenuhi plastik.”

Matthew Campion, ahli toksikologi di Universitas New Mexico yang mempelajari mikroplastik di otak, mengatakan keberadaan mikroplastik di bola penciuman adalah hal yang tidak biasa tetapi tidak terlalu mengejutkan.

“Hidung merupakan titik pertahanan utama yang mencegah partikel dan debu masuk ke paru-paru,” tulis Kampen melalui email. “Jadi wajar jika kita melihat adanya plastisitas pada sistem paru-paru, terutama mengingat plastisitas juga ditemukan di tempat lain di tubuh.”

Dampak Mikroplastik terhadap Kesehatan Meskipun penelitian tentang mikroplastik dalam tubuh masih dalam tahap awal, para ilmuwan mengkhawatirkan dampaknya terhadap kesehatan, terutama otak.

– Peradangan: Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat menyebabkan respons peradangan pada sel.

– Penyakit saraf: Banyak penyakit saraf, termasuk demensia, dikaitkan dengan polusi udara. Mikroplastik mungkin menjadi bagian dari teka-teki ini.

– Kerusakan sel: Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat menyebabkan perubahan kognitif dan kerusakan sel.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours