Milenial Dukung Ketegasan Menkominfo Berantas Judi Online

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Tekad Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi untuk memberantas perjudian online di Indonesia terus mendapat dukungan. Dukungan ini datang dari Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI).

Sekretaris Jenderal AMMI Arip Nurahman mengatakan, pihaknya mendukung kerja sama Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dengan Google untuk memberantas perjudian online.

Arip Nurahman Jumat (7/6/2024).

Ia menambahkan, di antara jutaan korban perjudian online, mayoritas adalah generasi muda berusia 17 hingga 20 tahun. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebagian besar dari 2,7 juta WNI yang ditangkap terkait jiu-jitsu adalah generasi muda bahkan pelajar.

Terakhir, pada Selasa 6 April 2024, seorang anggota polisi berinisial AD (25) yang menyimpan uang di ATM di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, ditangkap karena serangkaian pencurian uang 65 juta dan ditangkap polisi karena tindakan rupee. Saat Anda mengisi uang di ATM. Uang itu digunakan untuk bermain permainan judi online.

Lebih lanjut, lanjut Alip, dua remaja asal Pekanbaru, Provinsi Riau, berinisial WGS (22 tahun) dan RDS (17 tahun), nekat mencuri kotak sedekah di sebuah masjid. Mereka mengaku melakukan pencurian karena kecanduan judi online.

“Sangat mengkhawatirkan melihat perjudian online menyasar banyak anak muda dan dampak dari praktik ilegal ini bertahan lama termasuk kesulitan keuangan, perilaku kriminal, putus sekolah, dan masalah kesehatan mental,” kata Arip.

“Jika kerja sama pemerintah dengan Google berjalan baik maka akan menyelamatkan jutaan generasi muda sehingga berdampak signifikan terhadap terwujudnya ‘Indonesia Emas 2045’,” imbuhnya.

Ia mengatakan, upaya Menkominfo untuk menarik raksasa teknologi yang terkenal dengan kemajuannya akan memfasilitasi dan mempercepat pemberantasan game online di ruang digital, sehingga melindungi jutaan masyarakat Indonesia dari aktivitas ilegal tersebut.

“Kita harus terlibat dalam pemberantasan game online dan menjaga anak-anak di banyak negara. Oleh karena itu, kita harus mendukung kerja sama antara Menkominfo dan Google semaksimal mungkin, karena kami yakin ini akan memudahkan pekerjaan pemerintah. ,” kata Arip.

Diketahui, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bertemu dengan perwakilan Google untuk membahas upaya penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menghapus konten perjudian online.

Ya, saya bertemu Google. Laporan konten perjudian online bisa diproses lebih cepat berkat kecerdasan buatan, kata Budi Arie.

Ia mengatakan penggunaan kecerdasan buatan untuk mempercepat pemrosesan laporan terkait konten perjudian online telah dibahas dalam pertemuan yang digelar pada Selasa (6 April).

Ia yakin melalui penerapan teknologi kecerdasan buatan, proses identifikasi dan pemrosesan konten perjudian online dapat dilakukan lebih cepat dan akurat dibandingkan metode saat ini yang mengandalkan kombinasi tenaga manusia dan mesin.

Tahun lalu, pemerintah menindak perjudian online di ruang digital. Bahkan pada akhir Mei 2024, Presiden Joko Widodo menegaskan kembali pembentukan gugus tugas nasional pemberantasan perjudian online.

Selain itu, Kominfo juga menutup 18.877 penyisipan halaman perjudian online di situs pendidikan dan 22.714 penyisipan halaman perjudian online di situs pemerintah sejak tahun 2023 hingga 22 Mei 2024.

Untuk keperluan pemantauan, Kominfo mendeteksi 20.241 kata kunci terkait konten game online di Google pada tanggal 7 November 2023 hingga 22 Mei 2024, dan sejak 15 Desember 2022 hingga 22 Mei 2024, terdeteksi 2.702 kata kunci di platform media sosial Meta.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours