Misteri Kematian Jenderal Marinir Loyalis Presiden Soekarno Berani Lawan Soeharto, Kepala Tertembak!

Estimated read time 3 min read

Jenderal KKO (Purn) Hartono adalah orang yang menegakkan kesetiaan kepada Presiden Soekarno. Semasa hidupnya, ia berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Dia memegang beberapa jabatan militer penting.

Namun, ia hilang begitu saja dari ingatan bangsa dan tidak pernah muncul dalam buku sejarah. Hartono adalah sosok yang memiliki komitmen teguh terhadap kemerdekaan Indonesia dan memainkan peran penting di masa kejayaan militer Indonesia.

Namun keberaniannya melawan Orde Baru yang semakin diktator berujung pada nasib tragis.

Setia kepada Sukarno, Hartono tak segan-segan menghadapi rezim yang mulai berkuasa, dan pengabdiannya kepada para Proklamator menjadi pedoman penting dalam hidupnya dalam karir militernya di Indonesia.

Saat dugaan keterlibatan Soekarno dalam peristiwa Lubang Buaya mencuat, Hartono terang-terangan menyatakan kesetiaannya kepada Bung Karn, meski harus melawan rezim baru.

Kematian misterius Harton akibat luka tembak misterius di kepala menyisakan tanda tanya besar. Meski dianggap bunuh diri, banyak kejanggalan yang menyelimuti meninggalnya jenderal pemberani ini.

Senjata senyap yang ditemukan di dekatnya hanyalah salah satu dari banyak misteri seputar kematian Harton. Tak lama setelah kematian misterius itu, keluarganya, yang terpaksa meninggalkan negara itu setelah penugasan Harton di Korea Utara, kembali ke Indonesia.

Meski demikian, gambaran kesetiaan dan keberanian Harton tetap menghangatkan hati banyak orang, meski namanya terkubur dalam lapisan gelap waktu.

Letjen KKO (Purn) Hartono yang diasingkan sebagai Duta Besar Korea Utara merupakan salah satu orang yang membangkitkan loyalitas kepada Presiden Soekarno. Semasa hidupnya, ia berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia.

Dia memegang beberapa jabatan militer penting. Karyanya mengangkat citra militer Indonesia ke puncak. Pria kelahiran 1927 ini menjabat sebagai Panglima KKO dan Panglima Angkatan Laut.

Hartono berjasa dalam penghapusan kasus-kasus penting, termasuk penghapusan kasus G30S/PKI. Letjen KKO Hartono dikenal sebagai pendukung setia Soekarno.

Saat Soekarno bertemu dan meminta KKO menyelesaikan kasus pembunuhan tujuh jenderal tersebut, Hartono sangat setuju. Banyaknya peraturan baru yang memanas telah menjadi titik balik panasnya politik di Indonesia.

Soekarno banyak dituding sebagai penghasut insiden lubang buaya. Hartono yang selama ini setia kepadanya meminta izin untuk melawan rezim Soeharto.

“Pejah gesang melu (hidup dan mati bersama) Bung Karno. Bung Karno Putih, Putih bicara KKO. Bung Karno berkata, “Hitam bilang KKO,” kata Hartono dalam menjalankan misinya. Padahal, kehadiran Hartono di dekat Soekarno di Soeharto merupakan ancaman.

Berawal dari militer, Hartono dipindahkan ke Kedutaan Besar Korea Utara pada 9 November 1968. Hartono dan KKO merasakan niat buruk Soeharto. Ia merasa Soeharto ingin menyingkirkannya secara bertahap.

Saat menjabat pada Pertemuan Duta Besar Asia-Pasifik, Hartono dipanggil kembali ke Indonesia. Hartono segera ditemukan tewas dengan peluru di kepalanya. Senjata berperedam ditemukan di dekatnya.

Ternyata Hartono bunuh diri. Namun banyak kejanggalan yang belum bisa dijelaskan terkait meninggalnya Jenderal KKO. Letjen KKO Hartono dimakamkan di Kalibata pada tanggal 7 Januari 1971.

Petikan dari buku “Hartono: Jenderal Marinir di Tengah Temperance” karya Petrik Matanasi Rodin penasaran dengan kematian tragis Jenderal KKO Harton.

Seluruh keluarga Hartono meninggalkan Pyongyang, Korea Utara dan tiba di Indonesia hanya dalam waktu dua minggu.

Menurut pemerintahan Orde Baru, Hartono bunuh diri. Namun mantan Wali Kota DKI Jakarta, KKO Letjen TNI (Purn) Ali Sadikin, dan mantan Letjen Rachmat Sumengkar merasa skeptis.

“Saya menemukan Harton duduk di kursi dengan kepala belakang berlumuran darah. Di sebelahnya kaca jendela pecah terkena tembakan…” kata Prawirosoetarto Dikonfirmasi seperti ditulis Julius Pour.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours