Mitos seputar bedah kosmetik yang perlu diketahui

Estimated read time 1 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter bedah kosmetik senior di The Esthetic Clinics, Dr. Debraj Shome mencatat bahwa banyak orang memilih menjalani operasi untuk meningkatkan kepercayaan diri, mengatasi masalah kesehatan, dan memulihkan fungsi organ.

“Rhinoplasty atau operasi hidung umumnya dilakukan untuk membantu orang bernapas lega ketika diketahui mengalami patah tulang hidung,” ujarnya, seperti dikutip Hindustan Times, Rabu (17 Juli).

Meskipun operasi plastik menjadi lebih populer dan diterima secara luas, katanya, masih terdapat informasi yang salah seputar operasi tersebut.

Debraj mencontohkan, masih ada masyarakat yang menganggap operasi kosmetik seperti sedot lemak merupakan cara yang efektif untuk menurunkan berat badan.

Padahal, kata dia, sedot lemak hanya bisa menghilangkan timbunan lemak lokal dan bukan merupakan upaya alternatif penurunan berat badan.

Hipotesis bahwa bedah kosmetik bisa mengubah penampilan seseorang secara drastis juga tidak sepenuhnya benar.

Debraj mengatakan prosedur kosmetik sebenarnya dilakukan untuk memperbaiki fitur wajah tanpa menyebabkan perubahan penampilan secara drastis.

Ia mengatakan, anggapan bahwa prosedur bedah kosmetik selalu menimbulkan rasa sakit dan proses pemulihan yang lama saat ini tidak selalu benar.

Meski prosedur pembedahan apapun menimbulkan ketidaknyamanan, kata dia, kemajuan teknologi kini mampu meminimalkan rasa sakit dan waktu pemulihan akibat operasi plastik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours