Modifikasi Cuaca di Langit IKN Habiskan 111 Ton NaCl dan 8 Ton CaO

Estimated read time 2 min read

Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menjalankan operasi Teknologi Perubahan Iklim (TMC) di Kalimantan Timur sejak pertengahan Juli 2024. Perubahan iklim dilakukan untuk mempercepat pembangunan ibu kota negara Indonesia (IKN).

Mayjen TNI Suharyanto, Ketua BNPB, mengatakan: 8 ton benih CaO”. Dalam kesaksiannya, Sabtu (3/8/2024). Sekadar informasi, NaCl merupakan natrium klorida atau disebut juga garam meja. CaO, selanjutnya, adalah Kalsium Oksida, juga dikenal sebagai kapur tohor, kapur atau jeruk nipis.

Suharyanto menjelaskan, redistribusi air hujan dilakukan melalui skema maksimal, dimana budidaya NaCl dan CaO dilakukan dari pagi hingga sore hingga malam hari, menggunakan dua pesawat yang terbang dari Bandara APT Pranoto Samarinda.

“Kami ingin memastikan operasional TMC yang dikendalikan BNPB berjalan lancar. Kalau kita lihat cuaca hari ini tidak ada hujan sehingga mendukung tujuan pembangunan IKN,” ujarnya.

Selanjutnya, BNPB berkoordinasi dengan otoritas IKN untuk melaksanakan rencana darurat guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana meteorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor. BNPB telah mengusulkan konsep kajian risiko bencana yang kemudian dipandang sebagai bentuk upaya pengurangan risiko bencana.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan otoritas IKN untuk bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana cuaca basah,” kata Suharyanto.

Selain untuk memitigasi risiko bencana cuaca basah, pengoperasian TMC di Kalimantan Timur juga dilakukan sebagai salah satu cara untuk memitigasi risiko bencana cuaca kering seperti kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan. Pada Jumat (02/08/2024), Suharyanto mengumpulkan perwakilan Forkopimda Kaltim untuk membahas upaya kesiapsiagaan dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan darurat kekeringan, kebakaran hutan, bencana lahan, dan asap di Balikpapan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours