Monumen Kebersamaan Jam 4 Sisi Jadi Ikon Baru Fakultas Kedokteran Unair

Estimated read time 2 min read

SURABAYA – Fakultas Kedokteran Universitas Airlanga (FK Unair) mempunyai ikon baru. Namanya Tugu Kebersamaan Jam 4 Sisi. Park Center FK Unair dibuka pada Selasa (1/10/2024).

Menurut Ketua FK Unair. Budi Santoso Monumen ini merupakan simbol persatuan universitas dan alumninya. Budi Santoso saat membuka tugu mengatakan, “Memiliki kesatuan makna. Terletak di taman FK Unair, gedung ini merupakan titik penting dalam sejarah dan perkembangan FK Unair yang digambarkan pada keempat sisinya.

Keempat sisi jam setinggi 4,8 meter tersebut menjelaskan sejarah FK Unair dari zaman penjajahan Belanda hingga 110 tahun sekarang.

Pada bagian pertama, Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) adalah sebuah sekolah di Surabaya untuk pendidikan dokter pribumi di Hindia Belanda pada masa penjajahan Hindia Belanda. Pihak kedua Sekolah Pascasarjana Kedokteran (Dai Gakko). Pihak ketiga: Fakultas Kedokteran Unair. Sisi keempat adalah Universitas Kedokteran Unair saat ini.

“Empat poin tersebut menggambarkan perjalanan pendidikan kedokteran di Indonesia,” jelas Budi Santoso alias Profesor Bus.

Menurut dia, Inspirasi monumen ini datang saat kunjungan ke Universitas Yonsei di Korea Selatan. Di sana, tugu tersebut menarik perhatian masyarakat dan menjadi tempat berfoto bagi pelajar dan pengunjung.

Dengan Dr. Linda Asstari sebagai Presiden ke-68 pada tahun 2023; Monumen ini merupakan peninggalan Dies Natalis FK Unair ke-68.

“Ini warisan HUT 2023, tapi proses pembuatan, pengiriman, dan pemasangannya memakan waktu lama, makanya kami buka,” jelas Linda.

Menurut dia, Pembelian tugu ini merupakan hasil gotong royong lulusan FK Unair. “Sumbangan lama, program pendidikan dan bantuan dari alumni,” imbuhnya.

Proses produksinya akan dimulai antara November 2023 hingga Januari 2024, kata Linda. pembelian; memesan Total waktu produksi dan pemasangan sekitar enam bulan.

Pabrikan asli jam tangan empat sisi ini berlokasi di AS. Namun harganya sangat mahal. Linda dan alumninya masih mencari cara untuk mencapai hal tersebut. “Akhirnya saya menemukan penjual di Jakarta yang produksinya di China. Jadi jam ini jam persegi,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours