MSD Indonesia gandeng Bio Farma kampanye pencegahan kanker serviks

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia bekerja sama dengan Bio Farma meluncurkan kampanye edukasi pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi.

George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia, mengatakan dalam kampanye edukasi kesehatan Calm To Win yang bertemakan “Wanita Indonesia Terbebas dari Penyakit”, “Bersama kita bertekad untuk melawan masalah kesehatan Indonesia yaitu kanker serviks”. ” kata dia. Risiko Kanker Serviks’ diadakan di Jakarta pada hari Selasa.

George mengatakan kanker serviks atau biasa dikenal dengan kanker serviks merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV).

Menurut informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling banyak dialami wanita, dengan 36.000 kasus dan 20.000 kematian pada tahun 2022.

Sedangkan belanja BPJS Kesehatan untuk pengobatan kanker mencapai Rp5,9 triliun pada tahun 2023.

Menurut Dr. George, kanker serviks bisa dicegah sejak dini dengan vaksinasi HPV.

Vaksinasi dapat mencegah risiko kanker serviks dengan efektivitas lebih dari 90% sekaligus menghemat uang pemerintah untuk mengobati penyakit tersebut.

“Saya berharap kampanye ini dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya pencegahan kanker serviks sebelum terlambat dan berdampak pada sistem kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, CEO BioPharm Shadiq Akasya mengatakan kemitraan dengan MSD Indonesia sejalan dengan Rencana Aksi Pemberantasan Kanker Serviks (RAN) yang dicanangkan Kementerian Kesehatan pada tahun 2023.

Sadiq mengatakan Bio Farma berkomitmen memenuhi syarat vaksin untuk mencegah kanker serviks.

“Tentunya kami sebagai BUMN berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi dari pemerintah dan masyarakat luas,” ujarnya.

Sadiq mengatakan, edukasi pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi merupakan tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan.

Melalui kemitraan ini, kandungan lokal vaksin yang diproduksi MSD Indonesia akan ditingkatkan dengan adanya transfer teknologi dan pengetahuan kepada Biopharm.

Kami berharap dapat melihat lebih banyak cakupan vaksinasi di masyarakat, khususnya bagi perempuan usia subur.

WHO telah merilis strategi global untuk menghilangkan kanker serviks, yang bertujuan untuk menghilangkan kanker pada tahun 2030.

Rencana global tersebut mencakup target 90-70-90 yang menyatakan bahwa 90% anak perempuan di bawah usia 15 tahun harus menerima vaksinasi HPV untuk mencegah infeksi dan 70% wanita berusia antara 35 dan 45 tahun harus menjalani tes kesuburan. . 90% wanita dengan kanker stadium awal menerima pengobatan standar.

Ia berkata: “Kami akan melanjutkan rencana pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena tidak mudah untuk memastikan vaksinasi seperti sekarang.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours