Muhammad Yunus janji penuhi hak semua elemen masyarakat Bangladesh

Estimated read time 2 min read

Dhaka (ANTARA) – Kepala pemerintahan sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, berjanji akan menjamin hak-hak berbagai komunitas agama di negara itu seiring berakhirnya pemerintahan mantan Perdana Menteri Hasina dengan demonstrasi dan kerusuhan.

“Cita-cita demokrasi kami adalah untuk menjamin hak-hak kami sebagai Muslim, bukan sebagai Hindu, bukan sebagai Budha, tetapi sebagai manusia,” kata Yunus, menyerukan semua komunitas agama di Bangladesh untuk bersatu pada hari Selasa.

Menurutnya, akar permasalahan negara adalah keusangan seluruh tatanan kelembagaan yang dilakukan selama ini.

“Itulah sebabnya ada kebisingan ini,” katanya saat berpidato di depan komunitas agama Hindu di Kuil Nasional Dakeshwari di Dhaka.

Oleh karena itu, Yunus menekankan perlunya perbaikan aturan kelembagaan untuk menjamin keadilan bagi seluruh warga Bangladesh.

“Kami harus mengatakan bahwa kami harus mempertahankan hak demokrasi kami. Jika itu terjadi, kebebasan berpendapat kami akan ditegakkan,” ujarnya.

“Kami ingin Bangladesh menjadi sebuah keluarga. Ini adalah hal utama. “Kita tidak boleh memisahkan satu keluarga dengan keluarga lainnya,” tambahnya.

Yunus juga mendesak komunitas agama minoritas untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Bangladesh dan menjadikannya sebagai hak konstitusional.

Peraih Nobel Muhammad Yunus, 84, dilantik pekan lalu untuk memimpin pemerintahan sementara Bangladesh yang beranggotakan 17 orang.

Pemerintahan sementara dibentuk setelah mantan Perdana Menteri Hasina melarikan diri ke India menyusul protes anti-pemerintah yang menyebabkan penutupan pemerintah pada tahun 2024. Pada 16 Juli sedikitnya 580 orang tewas.

Panglima Angkatan Darat Bangladesh Jenderal Waker-Uz-Zaman mengatakan pada Senin (8) bahwa telah terjadi sekitar 30 insiden kekerasan atau vandalisme terhadap kelompok minoritas di 20 distrik sejak pemerintahan pimpinan Hasina sebelumnya mengundurkan diri.

Sebagian besar insiden ini berkaitan dengan politik, katanya.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours