MUI: Serangan Israel saat shalat Idul Adha bukti Islamofobia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan serangan Israel terhadap umat Islam yang salat di Masjid Al Aqsa merupakan motif kebencian terhadap Islam (Islamofobia).

“Jika memperhatikan pola serangan Israel yang menyasar umat Islam yang sedang beribadah dan beribadah di Masjid Al Aqsa, maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa serangan Israel juga mempunyai motif kebencian terhadap Islam dan umat Islam (Islamophobia),” ujar Profesor Sudarnoto. Abdul Hakim.Jakarta, Senin Dalam keterangannya

Di balik serangan Israel, katanya, terdapat kombinasi sistemik dari anti-Semitisme, rasisme, Islamofobia, dan imperialisme yang didukung imperialis AS.

“Ini benar-benar sangat berbahaya bagi siapa pun di belahan dunia ini. Jadi, ini adalah musuh kita bersama, musuh umat manusia,” kata Profesor Sudernotto.

Sudernoto mengatakan teroris rezim Zionis Israel sudah keterlaluan dan semakin jelas bahwa mereka tidak akan pernah mendengarkan atau mengikuti hukum internasional.

“Selain catatan penting dari ICJ (Pengadilan Internasional), tindakan ICC (Pengadilan Kriminal Internasional) dan segala perjanjian dan resolusi PBB,” kata Sudarnoto.

Dia mengatakan dia belum mendengar usulan terbaru dari Israel untuk gencatan senjata permanen, karena tidak ada jaminan keselamatan warga Palestina di Gaza atau Tepi Barat.

“Gangguan, penyerangan, dan pembantaian terus berlanjut dan jumlah korban semakin bertambah,” kata Profesor Sudernoto.

Ia mengatakan, berbagai serangan Israel tersebut harus segera dihentikan melalui tindakan militer, dilengkapi dengan tekanan politik, diplomatik, ekonomi, kemanusiaan, dan masyarakat, dan hal itu sedang dilaksanakan.

“Diharapkan beberapa negara anggota OKI yang terus bersuara tegas mengenai kekejaman Israel segera dapat berkoordinasi untuk membentuk koalisi melawan Israel,” kata Sudarnoto.

Sebelumnya, kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa jamaah yang menuju Masjid Al Aqsa diserang oleh pasukan pendudukan Israel pada Minggu pagi ketika mereka meninggalkan masjid, dan puluhan lainnya dilarang masuk untuk salat Idul Fitri.

“Di pagi hari, pasukan pendudukan memasuki lokasi Masjid Al Aqsa, memeriksa identitas jamaah, membatasi pergerakan mereka, melarang banyak pemuda masuk dan memaksa mereka untuk salat di luar pintu masjid,” tambah laporan itu.

Sementara itu, ribuan warga Palestina melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Ibrahimi di Hebron, di wilayah selatan Tepi Barat yang diduduki, meskipun ada pembatasan keamanan terhadap masuknya jamaah oleh tentara Israel.

Ghassan al-Rajabi, kepala departemen wakaf Hebron, mengatakan kepada Anadolu bahwa “langkah-langkah yang diambil oleh pendudukan pada Idul Adha bertujuan untuk mencegah akses warga Palestina ke tempat-tempat suci, khususnya Masjid Ibrahimi.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours