Multi Bintang Indonesia sebut capai 100 persen keseimbangan air

Estimated read time 2 min read

Mojokerto, Provinsi Jawa Timur (Antara) – PT Multi Bintang Indonesia (Kode Emiten: MLBI) menyatakan telah mencapai keseimbangan air 100 persen sebagai inisiatif keberlanjutan.

Direktur Corporate Affairs Multi Bintang Indonesia Bambang Kriswanto mengatakan, pencapaian tersebut sejalan dengan ambisi keberlanjutan perusahaan yang terangkum dalam Brew a Better World 2030.

“Sebagai perusahaan HINEKEN, Multi Bintang Indonesia bertanggung jawab menjalankan bisnis yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat,” kata Bambang dari Mojokert, Provinsi Jawa Timur, Jumat.

Sampangagang Brewery, salah satu pabrik Multi Bintang Indonesia, menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk menghemat sumber daya air.

Hasil IPAL dapat mengurangi dampak lingkungan yang terkait dengan pembuangan air limbah.

Bambang menjelaskan, fasilitas ini berkontribusi besar terhadap kenyataan tersebut pada tahun 2023. Dapat mengolah 100% dari semua air limbah pembuatan bir.

Wujud nyata lain yang dilakukan perusahaan adalah kemitraan dengan Sustainable Environment Bamboo Foundation (YBLL) untuk membantu perusahaan mencapai keseimbangan air 100 persen.

Artinya, jumlah air yang diambil kembali sama dengan yang diambil, bahkan jumlah yang diambil untuk mewujudkan daerah aliran sungai sehat (DAS) (air positif), jelas Noorul Farmansia, manajer program Bamboo Fund for Sustainable Environment (Dana Bambu untuk Lingkungan Berkelanjutan) berhasil melebihi

“Mencapai keseimbangan air dan cekungan yang sehat merupakan hal yang penting tidak hanya bagi masyarakat, namun juga bagi lingkungan dan ekosistemnya,” ujarnya, “Kami bangga dapat bermitra dengan Multibintang Indonesia untuk melindungi Cekungan Brant dan P 132% airnya. keseimbangan di sekitar Te Terata Prima Indonesia dapat tercapai.”

Kabupaten Mojokerto, Multi Bintang Indonesia dan YBLL aktif di daerah rawan kekeringan. Tanaman bambu dimanfaatkan dengan beragam manfaat untuk memulihkan kualitas air di Kecamatan Cekungan Brant, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Bambu dipilih karena cepat tumbuh dan memiliki akar yang kuat, sehingga mampu menampung banyak air dan menjernihkan air, kata Nooral.

Hasilnya, kedua negara telah meregenerasi 204 hektar atau 244.000 perkebunan bambu di sepanjang Brant Basin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours