Museum Betawi pamerkan baju Betawi yang bisa dijajal oleh pengunjung

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Unit Pengelola Kawasan Kebudayaan (UPK) Betawi Setu Babakan dan Museum Betawi menggelar pameran sementara busana Betawi yang bisa dicoba pengunjung secara gratis.

Kantor UPK Kampung Budaya Betawi Setu Babakan dan Museum Betawi, Riri mengatakan, melalui pameran bertajuk “Warna Bangunan Ciptakan Makna: Pakaian Betawi Dari Zaman ke Zaman” pengunjung diperkenalkan dengan pakaian adat Betawi masa lalu.

Artinya, masyarakat hanya mengenal kayu sampai mengetahui pakaian Betawi saat ini, termasuk kebaya Betawi yang direvisi, ujarnya di Jakarta, Rabu.

Tak hanya menghadirkan pakaian adat Betawi saja, di dalamnya juga terdapat informasi cara berpakaian sesuai standar.

Gaun atau busana pengantin Betawi dipamerkan di Museum Betawi dalam pameran “Mengikat Warna Menjadi Makna: Busana Betawi Dari Masa ke Masa” yang digelar sejak Juni lalu hingga Juli ini dan kemungkinan akan diperpanjang hingga akhir tahun. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa) Ada pengenalan pakaian adat Betawi. “Cara penggunaan itu berkaitan dengan kadar, cara penggunaan dan maknanya,” kata Riri.

Di antara koleksinya, kurator museum memamerkan gaun pengantin Betawi, gaun Abang dan None, gaun kebaya, dan gaun Sadariah. Koleksi pakaian milik Museum Betawi ini merupakan salah satu koleksi pakaian unik yang pengunjung kenakan tanpa perlu merogoh kocek lebih dalam.

Jadi, pengunjung tidak hanya bisa melihat, tapi juga bisa memakai. Encim Kebaya bisa dipakai dan difoto secara gratis, kata Riri.

Pameran temporer ini berlangsung di lantai 3 Museum Betawi dan berlangsung sejak 22 Juni dan berakhir hari ini. Namun ada kemungkinan diperpanjang hingga akhir tahun ini.

“Karena setahun sekali kami mengadakan pameran temporer, biasanya sampai akhir tahun. Sekarang temanya baju adat Betawi,” kata Riri.

Rancangan Kebaya dan Mantel Serong ditampilkan di Museum Betawi dalam pameran “Mengikat Warna Menjadi Makna: Busana Betawi Dari Masa ke Masa” yang digelar pada Juni lalu hingga Juli ini dan kemungkinan diperpanjang hingga akhir tahun. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa Selain pameran temporer, Museum Betawi yang terletak di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, juga menggelar bincang budaya Betawi dengan tujuan untuk menarik minat masyarakat mempelajari budaya lokal.

Workshop ini biasanya diadakan setiap akhir pekan, bersamaan dengan seni dan gratis bagi pengunjung.

Jenis workshop yang ditawarkan meliputi berbagai aspek budaya Betawi seperti kuliner dan kerajinan seperti pembuatan batik, pembuatan ondel, tari, musik gambang kromong dan silat.

“Untuk workshop seni seperti tari, musik gambang kromong, dan silat, pengelola sanggar tinggal bersama kami dari wilayah Kampung Budaya Betawi atau yang terdaftar di Dinas Kebudayaan DKI Jakarta,” kata Riri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours