Musim Kemarau Segera tiba, Warga Diimbau Mulai Menampung Air

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pemerintah pusat dan daerah (Pemda) Indonesia untuk memanfaatkan masa transisi dengan menyimpan air sebanyak-banyaknya sebelum musim kemarau dimulai. Deputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Selasa (28/5/2024), mengatakan masa peralihan musim hujan ke musim kemarau diperkirakan berlangsung pada 29 Mei hingga 3 Juni 2024.

Meski tidak berlangsung lama, kata dia, analisis tim meteorologi BMKG menemukan masih terdapat aktivitas gelombang Rossby khatulistiwa pada pertengahan musim sehingga menyebabkan curah hujan rendah hingga sedang.

Analisis BMKG mengungkapkan wilayah yang masih berpotensi hujan adalah Maluku Utara, Maluku, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, sebagian Papua, dan sebagian Sumatera.

Oleh karena itu, menurutnya, sisa waktu tersebut harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk penyimpanan air, karena dengan demikian akan dimulai musim kemarau dengan curah hujan yang terus menurun hingga 50 mm per bulan, setidaknya pada awal Juni hingga September 2024.

Bahkan, BMKG juga secara khusus mengingatkan upaya memaksimalkan penyimpanan air atau mengambil tindakan segera untuk mengendalikan curah hujan di wilayah produksi pertanian seperti Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Menurut Guswanto, wilayah-wilayah tersebut saat ini mengalami hari tidak hujan (HTH) antara 21 hingga 30 hari dan potensi hujan masih ada. Selain itu, lanjutnya, musim kemarau akan segera dimulai sehingga ia khawatir jika air tidak dikelola dengan baik, kekeringan akan berdampak pada produktivitas pertanian dan ketahanan pangan negara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours