Musuh Bebuyutan Israel, Ini Kekuatan Militer Hizbullah, Iran, dan Irak Jika Berkoalisi

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Lebanon, Iran, dan Hizbullah Irak dikenal sebagai musuh bebuyutan Israel. Apa jadinya jika ketiga kekuatan musuh Zion berkoalisi?

Hizbullah memasuki perang habis-habisan dengan Israel pada tahun 2006.

Perang tersebut dikenal sebagai Perang Lebanon-Israel 2006, atau “Operasi Musim Panas” di Israel dan “Perang Juli” di Lebanon. Perang tersebut mengakibatkan kematian ribuan orang di Lebanon dan ratusan di Israel.

Iran tidak pernah terlibat perang terbuka dengan Israel. Namun seiring berjalannya waktu, kedua pihak ini menyerang. Pasukan Zionis menyerang kompleks diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, dan dibalas dengan serangan rudal dan drone Iran di wilayah Israel.

Meski tidak pernah terlibat perang terbuka, Iran dipandang suka berperang dengan mengandalkan kekuatan diplomatiknya di Timur Tengah. Proksi Iran yang dimaksud adalah Hizbullah Lebanon, Hamas, Houthi Yaman, dan kelompok militer pro-Teheran lainnya.

Iran menyangkal bahwa kelompok oposisi Palestina adalah perwakilannya, khususnya Hamas. Menurut Teheran, Hamas bekerja secara independen untuk kemerdekaan Palestina.

Dan kemudian Irak. Pada tanggal 7 Juni 1981, ketika Irak dipimpin oleh Presiden Saddam Hussein, Israel melancarkan serangan udara terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Irak. Serangan Israel ini dikenal dengan nama Operasi Opera atau Operasi Babel.

Hizbullah, kekuatan militer atau aliansi Iran dan Irak

1. Hizbullah

Hizbullah telah menjadi salah satu kelompok non-negara paling kuat di Lebanon. Tak hanya para prajurit yang berani mati, mereka juga didukung dengan berbagai senjata modern.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah sebelumnya menyatakan kelompoknya memiliki sekitar 100.000 pejuang.

Sedangkan senjata utama tim adalah roket. Menurut analisis para ahli Israel, kelompok pro-Iran ini memiliki sekitar 130.000 roket yang dapat merusak tenaga nuklir Israel jika diluncurkan dalam skala besar.

Beberapa roket utama golongan ini adalah roket Raad, Fajr, Zilzal dan Katyusha.

Selain roket, Hizbullah juga mengandalkan drone tak bersenjata.

2. Iran

Menurut pemeringkatan Global Firepower (GFP) tahun 2024, kekuatan militer Iran menempati peringkat ke-14 dari 145 negara di dunia.

Pengeluaran militernya sekitar $9,9 miliar.

Ada 610.000 karyawan aktif di negara ini. Selain itu, terdapat sekitar 350 personel militer dan 220.000 personel militer.

Tentara Iran memiliki 1.996 tank dan 65.765 kendaraan lapis baja, serta ribuan artileri dan MLRS.

Angkatan Lautnya memiliki 7 fregat, 3 korvet, 19 kapal selam, 21 kapal patroli dan satu perang ranjau.

Sedangkan TNI AU mempunyai 186 pesawat tempur, 23 pesawat serang, 86 pesawat angkut, 102 pesawat latih, 10 pesawat operasi khusus, dan lebih dari 100 helikopter.

3. Irak

Menurut pemeringkatan Global Fire Power 2024, kekuatan tentara Irak berada di peringkat 45 dari 145 negara di dunia.

Irak memiliki tentara sebanyak 293.000 orang, 193.000 di antaranya adalah tentara aktif.

Angkatan Udara Irak memiliki 26 jet tempur, 25 pesawat tempur, 20 pesawat angkut, 113 pesawat latih, 197 helikopter, dan 40 helikopter tempur.

Sedangkan TNI AL mempunyai 2 korvet dan 26 kapal patroli.

Pasukannya kini memiliki 848 tank, 39.872 kendaraan lapis baja, ribuan artileri, dan 425 peluncur roket yang siap digunakan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours