Naik KRI Dewaruci, Muhibah Budaya Jalur Rempah Susuri Kawasan Barat Indonesia

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama TNI Angkatan Laut menggelar Jalur Budaya Rempah 2024. Perjalanan KRI Dewaruci kali ini akan menjelajahi pulau bagian barat.

Jalur Rempah dan Hubungan Budaya: Pelayaran Arung Melayu akan menjelajahi tujuh titik yaitu Jakarta, Belitung Timur, Dumai dan Siak, Sabang dan Aceh, Malaka, Tanjung Uban dan Lampung.

Direktur Departemen Pengelolaan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, karya ini bertujuan untuk menonjolkan aset budaya. Cultural Goodwill of the Spice Route merupakan wadah pengembangan dan penguatan ketahanan budaya dan dialog budaya dalam dan luar negeri, serta promosi pemanfaatan aset budaya (CB) dan aset budaya takbenda (WBTb).

Baca Juga: Indonesia Akan Promosikan Jalur Kepulauan Rempah-Rempah Menjadi Warisan Dunia Unesco

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, kapal-kapal tersebut berencana merestorasi rempah-rempah tersebut untuk terus mengingat dan melestarikannya sebagai kekuatan bangsa Indonesia dari masa ke masa. Karena rempah-rempah bukan hanya tanaman saja.

“Tanaman bisa menjadi rempah-rempah karena sudah dikenal masyarakat secara turun-temurun. “(Masyarakat membutuhkan) pengetahuan tentang tumbuhan yang memberikan manfaat bagi kesehatan, baik pangan, kesehatan, obat-obatan, dan lain-lain, termasuk Ternate,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (6/7/2024).

Hilmar melanjutkan, mulai tahun 2022, Dirjen Kebudayaan akan menyelenggarakan Pesan Budaya Baik Jalur Rempah yang akan menuju Kepulauan Bagian Timur, Maluku, Sulawesi, dan Bali.

“Tahun ini pelayarannya akan dilakukan di wilayah barat. Jalur rempah kita bukan tentang produk herbal, tapi tentang pertukaran ilmu dan budaya yang terjadi lebih dari 1000 tahun yang lalu ketika para pelaut nusantara menempuh jalur rempah dari Pasifik ke Pasifik. Afrika Timur “Pelayaran yang sangat penting ini didasari oleh keinginan kami untuk dipilih sebagai Jalur Rempah oleh UNESCO,” jelas Hilmar.

Baca juga: Kebangkitan Jalur Rempah, Kemendikbud Biayai Pembuatan Kapal Bersejarah

Sementara itu, Direktur Pembinaan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti mengatakan, wisata tersebut akan melewati titik-titik yang memiliki sejarah komersial dan budaya penting serta merupakan simbol integrasi regional dan integrasi sejarah melalui Jalur Rempah.

Niat Baik Budaya Jalur Rempah (MBJR) dapat menjadi sarana revitalisasi Jalur Rempah, menghubungkan titik perdagangan rempah, dan memperkuat ikatan budaya antar daerah.

“Perjalanan ini juga menarik 75 peserta undangan yang terdiri dari jurnalis, fotografer, penggiat film, organisator lokal, dan peneliti yang dipilih oleh tim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Irini.

Irini menambahkan, pada Mei 2024, peserta terpilih akan mendapatkan penjelasan dan pelatihan dari pemandu dan orang yang memiliki alat. Penyusunan materi meliputi sejarah, arkeologi, antropologi, kelautan, sosial, seni dan budaya, serta nilai budaya (CB) dan dampak perkembangan budaya (OPK). Kami berharap Laskar Rempah menambah wawasan evaluasi diri selama dan setelah proses.

Kapal akan menyusuri 7 (tujuh) titik Jalur Rempah yaitu Jakarta, Belitung Timur, Dumai, Sabang, Melaka di Malaysia, Tanjung Uban, Lampung, dan berakhir di Jakarta. Seluruh peserta yang berjumlah 153 orang akan dibagi menjadi 3 kloter. kapal peserta pertukaran tiga titik yakni Jakarta, Dumai, dan Tanjung Uban mengatakan demikian.

Irini kembali menegaskan, dengan perjalanan kali ini, Indonesia bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya dengan melibatkan generasi baru sebagai agen perubahan melalui berbagai kegiatan.

“Peran generasi muda dalam pengembangan warisan budaya ini meliputi kegiatan seperti festival berbasis rempah-rempah dan budaya laut, workshop, pelatihan, ritual, akomodasi, dan lain-lain,” pungkas Irini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours