NASA Yakin Temukan Bukti Keberadaan Air di Mars

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – NASA baru-baru ini mengumumkan penemuan besar di Mars oleh penjelajah Perseverance miliknya. Penemuan ini bisa membuka jendela baru untuk memahami sejarah kuno Planet Merah, yang mungkin mirip Bumi.

Para ilmuwan yakin penjelajah tersebut telah menemukan bukti bahwa kawah Jezero yang terkenal di Mars pernah mengandung air cair, bahkan mungkin sebelum tanda-tanda kehidupan pertama kali muncul di Bumi.

Temuan yang dipublikasikan di jurnal AGU Advances ini menunjukkan bahwa kawah Jezero dulunya merupakan lingkungan perairan yang subur. Penjelajah Perseverance berteknologi tinggi milik NASA telah menyisir lereng barat Kawah Jezero selama bertahun-tahun. Pada tahun 2022, penjelajah tersebut mengumpulkan tujuh sampel batuan dari area yang dikenal sebagai “Fan Fortress” yang mungkin menyimpan kunci untuk memahami masa lalu Mars.

Batuan yang berusia lebih dari 3,5 miliar tahun ini mengandung mineral yang biasanya terbentuk di air. Penemuan ini membuat para ilmuwan bersemangat karena mengkonfirmasi keberadaan air di Mars pada masa lalu.

“Batuan-batuan ini mengkonfirmasi, setidaknya untuk sementara, keberadaan lingkungan yang layak huni di Mars,” kata Tanja Bosak, profesor geobiologi di Departemen Ilmu Bumi, Atmosfer, dan Planet MIT dan penulis utama studi tersebut. Senin (19.08.2024).

“Kami menemukan sebenarnya ada banyak aktivitas air. Berapa lamanya kita tidak tahu, tapi yang pasti cukup lama untuk membentuk endapan sedimen besar ini,” kata Bosak.

Pentingnya pola-pola ini tidak dapat disepelekan. Menurut rekan penulis Benjamin Weiss, seorang profesor ilmu bumi dan planet di MIT, ini adalah batuan tertua yang mungkin terendapkan oleh air.

“Batu ini sangat menarik karena merupakan batuan paling menjanjikan yang mungkin mengandung fosil dan tanda-tanda kehidupan,” kata Weiss.

Di antara mineral terikat air yang ditemukan dalam sampel tersebut adalah karbonat, yang mirip dengan mineral penyusun terumbu karang di Bumi. Mineral-mineral ini sangat menarik karena secara sempurna melestarikan tanda-tanda kehidupan purba. Beberapa sampel juga mengandung sulfat, yang menunjukkan bahwa beberapa danau purba mungkin sangat asin, suatu kondisi yang mungkin membantu mengawetkan bahan organik yang mungkin ada.

Meskipun penjelajah belum mendeteksi bahan organik dalam sampel ini, para ilmuwan tetap optimis. Instrumen yang diperlukan untuk mendeteksi fosil kecil terlalu besar dan rumit untuk dibawa oleh penjelajah. Terobosan sebenarnya adalah ketika sampel akhirnya dikirim kembali ke Bumi untuk dianalisis lebih lanjut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours