Negara anggota PBB ungkap keprihatinan atas situasi di Myanmar

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Beberapa negara anggota PBB, termasuk Turki, pada Senin mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan keprihatinan atas situasi di Myanmar.

“Kami sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan dan konflik serta laporan yang dapat dipercaya mengenai pelanggaran hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional di Myanmar, yang memperburuk krisis kemanusiaan,” kata Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood kepada wartawan, Selasa. pernyataan.

Menurut Wood, laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa rezim Myanmar telah mengambil “langkah yang disengaja” di negara bagian Rakhine untuk menggunakan pengungsi, yang sebagian besar adalah Rohingya, “sebagai tameng manusia di tengah konflik.”

Wood menambahkan, sejak kudeta militer pada tahun 2021, jumlah orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan meningkat dari satu juta menjadi 18,6 juta.

“Lebih dari 2,9 juta orang menjadi pengungsi baru, termasuk 66.000 orang yang mencari perlindungan di negara tetangga, menambah lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang melarikan diri sebelum kudeta,” ujarnya.

Untuk itu, Wood mendesak Angkatan Bersenjata Myanmar dan seluruh pemangku kepentingan Myanmar untuk mengurangi kekerasan, menghormati hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia, serta melindungi warga sipil.

“Kami menegaskan kembali seruan kami untuk dialog yang konstruktif dan inklusif guna menemukan solusi damai terhadap situasi di Myanmar,” kata Wood.

Pada tahun 2017, militer Myanmar melancarkan operasi kekerasan terhadap populasi Rohingya di Negara Bagian Rakhine utara, yang oleh kelompok hak asasi manusia disebut sebagai genosida.

Hampir 1,2 juta orang Rohingya terpaksa mengungsi ke negara tetangga Bangladesh, tempat mereka tinggal selama bertahun-tahun di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak.

Sejak kudeta tahun 2021 yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis di Myanmar, militer negara tersebut telah melakukan tindakan keras brutal secara nasional terhadap jutaan orang yang menentang pemerintahannya.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours