Netanyahu Akui AS Beri Janji Rahasia Pasok Senjata untuk Israel

Estimated read time 2 min read

TEL AVIV – Perdana Menteri Israel (PM) Benjamin Netanyahu mengaku telah memberikan tekanan kepada Amerika Serikat (AS) terkait pasokan senjata yang dibutuhkan negaranya dalam perang genosida di Gaza.

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata ke Israel pada awal Mei di tengah seruan agar Israel mengurangi serangannya terhadap kota Rafah di Gaza selatan.

Muatan senjatanya dikatakan mencakup 3.500 bom untuk jet tempur. Serangan negara kolonial Israel terhadap Rafah telah membunuh dan melukai ribuan warga Palestina, menurut otoritas setempat di Gaza.

Saya mengunggah video ke

Pernyataan itu mengkonfirmasi laporan media baru-baru ini bahwa Netanyahu menuntut dalam pertemuan dengan Blinken pekan lalu di Yerusalem agar hambatan aliran amunisi dihilangkan.

“Ketika Menteri Blinken berada di Israel baru-baru ini, kami melakukan percakapan yang jujur. “Saya mengatakan bahwa saya sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Amerika Serikat kepada Israel sejak awal perang,” kata Netanyahu.

“Tetapi saya juga mengatakan hal lain, saya mengatakan bahwa tidak masuk akal jika pemerintah, dalam beberapa bulan terakhir, menahan senjata dan amunisi untuk Israel,” kata Netanyahu.

Pemimpin Israel menekankan bahwa peningkatan aliran senjata AS akan membantu mengakhiri perang melawan Hamas. “Selama Perang Dunia Kedua, (Winston) Churchill berkata kepada Amerika Serikat, ‘Beri kami peralatan, kami akan melakukan pekerjaan itu.’ Dan saya katakan, berikan kami alatnya dan kami akan melakukan pekerjaan itu lebih cepat,” katanya.

Netanyahu dikatakan telah memberi tahu Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan pejabat senior lainnya untuk memastikan dimulainya kembali transfer senjata secara penuh selama pertemuan mendatang dengan rekan-rekan Amerika di Washington minggu ini.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memperingatkan Israel beberapa kali bahwa ia akan menghentikan pengiriman senjata karena situasi di Rafah, namun meskipun ada peringatan tersebut, pemerintahannya dilaporkan tetap melanjutkan aliran senjata dan peluru.

Menurut laporan Wall Street Journal, Amerika Serikat melanjutkan pengiriman amunisi dan kendaraan militer senilai $1 miliar ke Israel pada bulan Mei, bulan yang sama ketika Amerika Serikat berhenti mengirim bom.

Pada hari Senin, Washington Post melaporkan bahwa Gedung Putih berhasil menekan Partai Demokrat di Kongres untuk mendukung penjualan senjata besar-besaran ke Israel yang mencakup 50 jet tempur F-15 senilai lebih dari $18 miliar.

Israel telah membunuh lebih dari 37.000 warga Palestina di Gaza. Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Amerika Serikat adalah pemasok utama senjata yang digunakan Israel untuk membunuh warga sipil Palestina. Banyak pihak yang menyebut Amerika Serikat sebagai agen genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours