NGI, YTI, dan Ndaru kolaborasi tingkatkan skrining dini thalassemia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – PT Naleya Genomics Indonesia (NGI), Thalassemia Foundation Indonesia (YTI) dan Nderek Guru Association (Ndaru) berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining dini dan pencegahan penyakit thalassemia di Indonesia.

Kerjasama ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan oleh CEO NGI Heru Dharmadi Vijaya, Ketua YTI Ruswandi dan CEO Nderek Guru Aditya Yusma.

Pencegahan dan deteksi dini merupakan langkah penting dalam mengurangi dampak penyakit ini dan memutus mata rantai penyakit thalassemia di Indonesia, kata Heru dalam siaran pers, Jumat.

Sebagai langkah awal, NGI, YTI dan Ndaru akan menyelenggarakan program skrining genetik thalassemia gratis bagi anggota YTI dan Ndaru dan terbuka untuk masyarakat umum.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen NGI untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan dini penyakit thalassemia di tanah air.

Menurut Heru, NGI, layanan tes thalassemia NALEYA-THALASEQ merupakan inovasi baru pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mampu mendeteksi lebih dari 500 mutasi gen terkait thalassemia dengan menggunakan teknologi Next Generation Sequencing (NGS).

“Seluruh proses pengujian, mulai dari pengujian hingga analisis bioinformatika, dilakukan secara lokal di laboratorium NGI di Indonesia untuk memastikan hasil yang akurat, cepat, dan aman,” ujarnya.

Sebagai perusahaan yang terus berinovasi di bidang genetika, lanjut Heru, kerja sama ini mencerminkan komitmen perusahaannya dalam mendukung program pemerintah dalam pencegahan penyakit thalassemia di Tanah Air.

Selain itu, sejalan dengan misi perusahaan yaitu “Omics for Indonesia” yang bertujuan untuk meningkatkan teknologi kesehatan salah satunya di bidang genomik agar dapat diakses, terjangkau, berkualitas tinggi dan sejalan dengan kebutuhan. kesehatan masyarakat. membutuhkan.

Heru yakin dengan terus berinovasi dan memberikan layanan pengujian yang berkualitas dan terjangkau, pihaknya dapat membantu lebih banyak masyarakat mengakses layanan kesehatan genetik terbaik.

Thalassemia merupakan penyakit dimana sel darah merah mudah hancur karena terganggunya pembentukan zat pembawa oksigen (hemoglobin) pada sel darah merah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours