NYT: Israel jatuhkan lebih dari 80 bom hanya untuk membunuh Nasrallah

Estimated read time 2 min read

Moskow dlbrw.com – Pesawat tempur Israel menjatuhkan lebih dari 80 bom dalam beberapa menit untuk melenyapkan pemimpin Hizbullah di Lebanon, Hassan Nasrallah, menurut New York Times.

Dalam video yang diterbitkan secara ilegal oleh tentara Israel, di mana pesawat tempur negara tersebut terbang untuk menyerang Lebanon pada hari pembunuhan Nasrallah, surat kabar tersebut menghitung setidaknya 15 ribu kilogram bom BLU-109.

Berdasarkan hasil investigasi surat kabar tersebut, sedikitnya 4 rumah dengan 7 lantai hancur dalam penyerangan di selatan Beirut.

Sebelumnya, Hizbullah membenarkan terbunuhnya Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah akibat serangan Israel di wilayah selatan Beirut.

Sejak pekan lalu, angkatan udara negara ilegal Israel telah melakukan beberapa kali serangan terhadap pangkalan Hizbullah di berbagai distrik di Lebanon.

Dilaporkan juga bahwa beberapa serangan udara dilakukan di Beirut, yang menewaskan beberapa komandan tinggi Hizbullah. Sejauh ini, tentara Israel mengumumkan telah menyerang beberapa ribu pangkalan Hizbullah.

Para pengamat percaya bahwa sejak Perang Lebanon Kedua pada tahun 2006, Israel belum menyerang Hizbullah.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Kantor Bantuan Kemanusiaan PBB (OCHA), lebih dari 90.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan karena perang dan konflik yang sedang berlangsung dengan Israel.

Hizbullah membalasnya dengan serangan roket ke arah utara Israel, namun dalam beberapa hari terakhir jumlah serangan roket meningkat.

Penduduk Israel menjadi sasaran banyak serangan setiap hari, beberapa bangunan mempengaruhi banyak rumah, yang menyebabkan cedera.

Secara khusus, sebuah rudal ditembakkan di wilayah Tel Aviv, yang dihancurkan oleh sistem pertahanan udara.

Pasca pernyataan tentara Israel tentang persiapan serangan darat di Lebanon, ketegangan meningkat.

Setelah perang antara Israel dan Lebanon pada tahun 2006, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi 1701, yang mendukung kemerdekaan Lebanon dan penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan pada saat yang sama, serta pengerahan pasukan dari pemerintah Lebanon dan Amerika. Bangsa. di daerah.

Berdasarkan resolusi ini, kehadiran kekuatan militer apa pun kecuali tentara Lebanon atau PBB dilarang di selatan sungai Litani.

Namun, selama 18 tahun terakhir, Hizbullah telah memulihkan infrastruktur di Lebanon selatan, dan terus menembaki Israel utara setiap hari selama 11 bulan.

Situasi di perbatasan Israel dan Lebanon semakin panas sejak Israel melancarkan operasi militer di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

Sumber: Sputnik-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours