OJK Bali gandeng kampus akselerasi literasi-inklusi keuangan di desa

Estimated read time 2 min read

DENPASAR, Bali (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan Bali (OJK) bermitra dengan Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Ganesha untuk meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat pedesaan melalui program pendidikan kerja praktek.

“Perbedaan tingkat literasi dan inklusi keuangan antara perkotaan dan pedesaan menjadi salah satu faktor pentingnya pendidikan,” kata Gubernur OJK Denpasar Krisrianti Puji Rahayu, Jumat.

Pada tahun tersebut, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, masih terdapat gap antara angka inklusi keuangan penduduk Indonesia sebesar 9,59% dengan angka melek huruf sebesar 65,43%. 75,02%.

Artinya, banyak masyarakat yang memiliki akses terhadap produk dan layanan keuangan, namun belum sepenuhnya memahaminya, ujarnya.

Berdasarkan wilayah, indeks literasi perkotaan dan indeks inklusi keuangan masing-masing sebesar 69,71% dan 78,41%.

Sementara itu, angka melek huruf di perdesaan dan indeks inklusi keuangan masing-masing sebesar 59,25% dan 70,13%.

Untuk itu, program Kuliah Kerja Nyata (KKN LIK) ​​Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2024 telah disebar di 40 desa di 8 kabupaten Bali yaitu Desa Penarungan, Ayunan, Getasan, Karangsari, Kuum, Kabupaten Badung dan desa lainnya.

Lalu ada Kecamatan Tabanan yaitu Desa Kukuh, Beraban, Baturiti, Gadungan, Kabupaten Gianyar yaitu Desa Kerta, Kedisan, Pejeng, Bona, Batuan Kaler.

Berikutnya adalah Desa Suana, Batu Kandik, Kusamba, Banjarangkan, Nyalian di Kabupaten Klungkung. Kabupaten Jembrana yaitu Desa Batu Agung, Blimbing Sari, Kupel, Tegal Kankring, Gumbrih.

Selain itu Kabupaten Karangasam adalah Desa Besakih, Lokasari, Sengkidu, Sibetan dan Tumbu; Kabupaten Buleleng adalah Desa Bestala, Pemuteran, Gitgit, Sepang, Bangli;

Hingga Agustus 2024, total mahasiswa yang telah menyelesaikan studi ilmu keuangan sebanyak 678 orang, dengan total peserta sebanyak 27.620 orang dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebanyak 312 orang.

Dalam proyek KKN, mahasiswa melakukan survei profil desa, survei literasi dan inklusi keuangan, menyiapkan laporan keuangan sederhana dan membantu UMKM dalam mengakses pendanaan.

Kemudian membuat pojok literasi keuangan berupa poster edukasi keuangan berbasis dividen, termasuk kepada anak sekolah dan informasi mengenai produk dan layanan keuangan serta tips berinvestasi dengan bijak.

Poster-poster tersebut dipajang di pusat-pusat informasi yang mudah dijangkau masyarakat seperti kantor desa, balai bandja, posko masyarakat, sekolah, puskesmas dan lokasi strategis lainnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours