OJK: Banyak ruang untuk akselerasi pasar modal syariah Indonesia

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kepala Departemen Pengelolaan Pasar Modal Daerah dan Pengelolaan Investasi Badan Jasa Keuangan (OJK) Edy Broto Suwarno mengatakan masih banyak ruang yang bisa diperbaiki untuk mempercepat pertumbuhan pasar modal syariah. di Indonesia.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Integrasi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, indeks pengetahuan keuangan dan integrasi syariah hanya mencapai 9,14 persen dan 12,1 persen, lebih rendah dibandingkan indeks literasi keuangan nasional dan indeks keseluruhan sebesar 49,68 persen dan 85,1 persen. . persentase.

Meski Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Literasi Keuangan Syariah akan meningkat dari 30 persen menjadi 39 persen pada tahun 2023, namun Indeks Inklusi Keuangan Syariah masih akan stabil di angka 12 persen.

“Oleh karena itu, tantangan untuk meningkatkan pengetahuan dan inklusi keuangan syariah juga menjadi tugas kita bersama yang harus segera kita atasi.” Kamis pada seminar dan pameran Sharia Investment Week (SIW) 2024 di Jakarta.

Sebagai langkah nyata untuk mendorong literasi dan inklusi yang lebih baik di pasar modal keuangan dan syariah di Indonesia, tambahnya, OJK telah menerapkan banyak langkah dan kebijakan melalui penerbitan peraturan dan prosedur untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait.

Langkah-langkah tersebut antara lain pembentukan kelompok kerja literasi keuangan dan integrasi syariah, yang dilanjutkan dengan lokakarya edukasi dan lokakarya bisnis keuangan syariah bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan integrasi keuangan syariah dan literasi syariah.

Selain itu, OJK berkoordinasi dan bekerja sama dengan Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), serta Asosiasi dan Industri Jasa Keuangan Syariah. . Pemain dalam organisasi berbagai penjangkauan – kegiatan, pendidikan, pertemuan dan pelatihan.

Pihak Laos juga menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 18 Tahun 2023 tentang Penerbitan dan Persyaratan Surat Utang dan Kesehatan Berbasis Keberlanjutan untuk memperluas cakupan peraturan terkait jenis surat berharga, topik berkelanjutan, dan mekanisme penerbitan surat berharga. Setelah itu, POJK Nomor 2 Tahun 2023 tentang Perubahan POJK Nomor 10/POJK.04/2018 tentang Penyelenggaraan Manajemen Investasi juga diterbitkan untuk memperkuat tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Syariah (DPS) dalam pembinaan syariah. Meningkatkan produk investasi.

“Selanjutnya, OJK juga mendorong pengembangan dan penggunaan sistem perdagangan online syariah (SOTS) untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal syariah,” kata Edy.

Saat ini, pihak disebutkan sedang bersiap melakukan pemutakhiran Daftar Surat Berharga Syariah (DES) untuk memperkuat aturan di pasar modal syariah, khususnya terkait penerbitan DES, syarat konsolidasi saham di DES, perbaikan kinerja. Penggalangan dana saham POJK (SFC. ). ) serta peraturan SFC Syariah.

“Melalui berbagai kebijakan, program edukasi berkelanjutan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, serta penggalangan inisiatif dan program seperti Pekan Investasi Syariah, kami berharap peningkatan pengetahuan keuangan dan partisipasi di pasar modal syariah akan semakin merata. lebih baik”, katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours