OJK luncurkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif di Bojonegoro

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – Otoritas Pengawas Keuangan (OJK) meluncurkan program seluruh ekosistem keuangan (EKI) di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Provinsi Bojonegoro, Jawa Timur sebagai langkah meningkatkan inklusi keuangan di pedesaan.

“Kunci pertumbuhan ekonomi nasional adalah kekuatan potensi nasional, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dengan menopang seluruh perekonomian daerah hingga tingkat desa,” kata Ketua OJK Mahendra Siregar dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Mahendra mengatakan, mulai tahun 2023, sebanyak 35 kantor OJK daerah mendapat tugas tambahan yaitu registrasi, pemetaan, dan dukungan terhadap pertumbuhan dan optimalisasi sektor dan industri unggulan di setiap provinsi hingga tingkat kabupaten dan kota secara keseluruhan.

Menteri Luar Negeri RI Pratikno yang turut hadir pada Kick Off EKI 2024 di pedesaan memuji upaya AJK dalam menciptakan mesin pertumbuhan ekonomi yang menggerakkan perekonomian masyarakat Dolokgede.

“Desa kami cukup kaya. Dulu ada beberapa perkebunan tembakau yang memproduksi cerutu untuk diekspor, sehingga cukup menguntungkan di sini, namun kemudian mulai menurun. “Jadi memang perlu dikembangkan mesin-mesin baru untuk meningkatkan kapasitas di sini,” kata Pratikno.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Keuangan Pengawasan Mitra Usaha, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, inisiatif EKI ini mencakup program keuangan Desaku Jakap yang merupakan cerminan upaya OJK dalam mengembangkan sumber perekonomian baru di Indonesia. , khususnya, katanya. Untuk daerah pedesaan di Indonesia.

“Alhamdulillah, kami meluncurkan 36 EKI yang berdampak pada peningkatan literasi keuangan dan partisipasi masyarakat, terutama bagaimana memilih peluang keuangan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan komunitasnya dengan memberdayakan UMKM di pedesaan,” kata Friderica atau Kiki selaku dia dipanggil.

Selain itu, beliau juga menyoroti keberhasilan program EKI dalam hal inklusi keuangan, antara lain; Pembukaan lebih dari 8.000 rekening tabungan (biasa, pelajar, emas), pencairan dana ke lebih dari 1.500 peminjam, penambahan jalur akses keuangan melalui agen Laku Pandai dan fasilitasi sistem pembayaran QRIS dan 500 edukasi keuangan untuk pemerintah kota.

Sedangkan pada tahun 2024, program EKI akan dilaksanakan di 44 wilayah pedesaan, termasuk satu di Desa Dolokgada, di bawah koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Kanwil AJK, kementerian/lembaga terkait, dan lembaga jasa keuangan. . .

Kiki menjelaskan, pelaksanaan EKI di Desa Dolokgede akan dilaksanakan pada Juli 2024 hingga Desember 2024.

Program EKI di Desa Dolokgede akan melibatkan berbagai lapisan masyarakat antara lain UMKM, petani, peternak, perempuan, pekerja/karyawan, dan pelajar.

Rangkaian aksi tersebut akan dilakukan dalam tiga tahap untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah pedesaan, yaitu. Pertama, pada tahap pra budidaya akan dilakukan proses identifikasi dan pemetaan potensi pedesaan yang pelaksanaannya akan didukung oleh RISE Research Institute Indonesia.

Kedua, pada masa budidaya, masyarakat desa Dolokgede akan diberikan bantuan dana dan edukasi pada bulan Juli 2024 hingga Desember 2024 oleh pemangku kepentingan terkait yang terdiri dari Pegadaian, PNM, BRI, Bank Jatim, BPJS Ketenagakerjaan, Jasindo, SMF dan juga pemberdayaan masyarakat. , dan BPR PD Bojonegoro, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bank Indonesia dan OJK.

Ketiga, pada akhir program budidaya, diharapkan pemerintah daerah mampu memanfaatkan berbagai produk keuangan dengan sebaik-baiknya dan termudah untuk menunjang kebutuhan perusahaan atau kegiatan produksi lainnya.

Optimalisasi ini akan digalakkan dengan partisipasi lembaga jasa keuangan, yaitu. penambahan agen Laku Pandai, penyaluran pinjaman Kartu Pedagang Produktif (KPP), penyaluran KUR, subsidi asuransi kecelakaan perorangan bagi petani dan peternakan serta BPJS. Insentif kontribusi usaha desa di Dolokgede.

“Kegiatan program EKI di Desa Dolokgede diharapkan dapat meningkatkan literasi dan partisipasi keuangan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Kiki.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours