OJK tekankan potensi ekonomi sirkular Rp426 miliar dari sampah

Estimated read time 2 min read

BEKASI, JAWA BARAT (ANTARAJ) – Otoritas Pengawas Keuangan (OJK) menegaskan terdapat potensi ekonomi sirkular sebesar Rp426 miliar akibat pengelolaan dan pemanfaatan sampah.

“Di sini kita melihat potensi ekonomi sirkular yang luar biasa sebesar Rp 426 miliar, dan kita melihat kombinasi terbesar antara sampah makanan, plastik, dan benda lain yang sebenarnya bisa kita daur ulang,” kata Direktur OJK. Pelayanan, Edukasi dan Perilaku Perlindungan Konsumen Pelaku Usaha OJK Friderica Widyasari Dewi di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Hal itu disampaikan Frederica pada pembukaan TPAKD Kota Bekasi dan Edukasi Keuangan Bagi Masyarakat Ekowisata Pantargibang di Gedung Serba Guna, Kantor Lurah Somur Batu, Pantargibang, Kota Bekasi.

Dia menyebutkan TPA nasional akan mencapai sekitar 23,73 juta ton per tahun pada tahun 2023. Sedangkan sampah yang diolah tercatat sebesar 67,24 persen atau 15,96 juta ton per tahun.

Komposisi sampah terbesar adalah sampah makanan sebesar 41,3 persen dan plastik sebesar 18,7 persen.

Untuk itu, OJK terus mendorong pengelolaan sampah di hulu dan hilir, serta tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di daerah termasuk TPAKD Kota Bekasi dapat mendukung pengelolaan sampah untuk menciptakan ekonomi sirkular guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kita sudah punya yang namanya lalat tentara hitam yang pakai larva dan lain sebagainya. dari awal,” katanya. “Dalam setiap proses ada nilai ekonomi yang bisa menghasilkan uang darinya.”

“Jika kita bisa mengintegrasikannya menjadi destinasi wisata edukasi hijau, maka bisa menjadi sesuatu yang luar biasa dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga sekitar,” ujarnya.

Perusahaan jasa keuangan juga dituntut untuk terus mendukung akses pembiayaan atau pendanaan pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.

Selain itu, OJK bekerja sama dengan beberapa mitra dalam platform TPAKD untuk melaksanakan program pembiayaan ramah lingkungan (green financing) di dua lokasi pilot project yaitu Padepokan Restu Bumi dengan Program Menabung dengan Sampah Organik dan Yayasan Pendidikan PKP dengan Program Wisata Edukasi Hijau Berbasis Syariah. .

Pembiayaan perbankan pada portofolio hijau yang didedikasikan untuk bisnis berkelanjutan (KKUB) menunjukkan peningkatan porsi yang signifikan seiring dengan upaya pemerintah mendorong transisi menuju perekonomian hijau dan berkelanjutan hingga ISK 1.558,5 triliun pada tahun 2022.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours