Ojol dan kurir se-Jabodetabek besok gelar aksi hingga ke Istana Negara

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Komunitas ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek akan menggelar acara pada Kamis (29/08) di Istana Merdeka, kantor Gojek di Petojo, Jakarta Pusat, dan kantor Grab sekitar Cilandak, Jakarta Selatan. . Besok, beberapa kelompok pengemudi ojek online dan kurir lokal Jabodetabek akan menggelar aksi damai dengan tuntutan menyampaikan tuntutan kepada perusahaan aplikasi dan pemerintah, kata Ketua Umum Garda Indonesia Igun Wicaksono dalam keterangannya di Jakarta. Rabu

Aksi ini menyampaikan sejumlah tuntutan kepada perusahaan dan pemerintah. Rencananya, acara tersebut akan dihadiri 500-1.000 orang yang dihadiri oleh para bikers dan kurir yang menamakan dirinya Persatuan Nasional Pengemudi Angkutan Roda Dua Garda Online Online.

Informasi dari rekan-rekan kami, sekitar 500-1.000 tukang ojek dari berbagai komunitas di Jabodetabek akan mengikuti acara tersebut, dengan rencana operasi pada pukul 12.00 WIB dengan rute acara Istana Merdeka, kantor Gojek di sekitar kawasan Petojo, Jakarta Pusat dan Ambil kantornya di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan,” jelas Igun.

Igun menilai pemerintah belum berbuat banyak untuk mewujudkan rasa keadilan dan kesejahteraan para mitra perusahaan pemohon saat ini. Hal ini terlihat dari status hukum ojek online yang masih ilegal tanpa memiliki status hukum berbentuk undang-undang.

Menurut Igun, massa menuntut kejelasan status hukum bagi para tukang ojek agar perusahaan tidak seenaknya terhadap kurir dan rekanan ojek.

Tanpa adanya jawaban dari platform dan tanpa adanya sanksi tegas dari pemerintah, hal ini menyebabkan munculnya berbagai gerakan protes dari mitra, tegas Igun.

Demonstrasi akan berlangsung damai tanpa ada provokasi dari manapun. Hal ini untuk menjaga ketertiban kolektif guna mencapai tujuan proses perdamaian.

“Gabungan Nasional Pengemudi Angkutan Roda Dua Online Garda Indonesia menghormati dan mendukung aksi unjuk rasa damai, sepanjang tidak mengganggu jaminan sosial, sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para tukang ojek yang semakin terpuruk. tekanan dari perusahaan aplikasi. kata Igun.

Igun berharap perusahaan aplikasi bisa menghargai suara mitranya sebagai bentuk masukan yang perlu diperhatikan, dan pemerintah juga bisa mengambil kesimpulan atas permasalahan yang masih terjadi di ekosistem transportasi online.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours