OKI menyatakan Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh

Estimated read time 2 min read

Jeddah (ANTARA) – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan Israel bertanggung jawab atas pembunuhan kepala kantor politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan menggambarkannya sebagai kejahatan berlebihan, pelanggaran hukum internasional, dan pelanggaran hak asasi manusia. yurisdiksi Iran.

Pertemuan darurat yang diadakan pada hari Rabu atas tuduhan Iran bahwa Israel membunuh Haniyeh, mantan Perdana Menteri Palestina, berakhir dengan kritik tajam terhadap keputusan Israel.

OKI menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh saat dia berada di Teheran merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional, sistem PBB, dan serangan terhadap wilayah dan keamanan nasional Iran.

Pernyataan terbaru yang dikeluarkan kota Jeddah, Arab Saudi, mengecam kejahatan perang dan genosida yang dilakukan Israel di Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan, termasuk kota Yerusalem.

OKI juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera menerapkan rencana gencatan senjata terhadap agresi Israel dan memastikan bantuan yang memadai dan berkelanjutan ke seluruh Jalur Gaza.

Kelompok tersebut juga menyampaikan keprihatinannya mengenai kemungkinan eskalasi situasi, terutama terkait pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dan tingkat pembalasan dari Iran pasca terbunuhnya Haniyyah.

Serangan tersebut terjadi ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada Oktober tahun lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera

Sekitar 40.000 warga Palestina telah terbunuh sejak saat itu, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 91.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan regional.

Lebih dari 10 bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah dirusak oleh blokade makanan, air dan obat-obatan.

Asal: Anatolia-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours