Open AI luncurkan mesin pencari berbasis kecerdasan buatan SearchGPT

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Dalam upaya bersaing dengan Google, OpenAI meluncurkan prototipe mesin pencarinya, SearchGPT, yang didukung teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Kami menguji SearchGPT sebagai prototipe sementara dari fitur pencarian AI baru yang dapat memberi Anda jawaban cepat dan tepat waktu dengan sumber yang jelas dan relevan,” tulis OpenAI dalam pernyataan yang dikutip Engadget, Sabtu.

OpenAI akan menguji SearchGPT pada 10.000 pengguna dan berencana mengintegrasikan mesin pencari tersebut dengan chatbot ChatGPT.

Perusahaan teknologi tersebut menekankan bahwa prototipe SearchGPT dikembangkan bekerja sama dengan outlet berita seperti The Atlantic dan News Corp., dua penerbit yang telah menandatangani perjanjian lisensi dengan OpenAI.

“SearchGPT dirancang untuk membantu pengguna terhubung dengan penerbit dengan memberi mereka atribusi dan tautan pencarian yang jelas,” kata OpenAI.

Hasil pencarian yang ditampilkan SearchGPT akan menyertakan tautan ke sumber informasi, sehingga memungkinkan pengguna menggali informasi lebih dalam melalui berbagai tautan yang disediakan.

OpenAI juga mengatakan bahwa penerbit informasi atau berita dapat mengontrol bagaimana konten mereka disajikan di SearchGPT. Mereka dapat menolak kontennya digunakan untuk melatih model OpenAI saat muncul di hasil penelusuran.

Antarmuka web SearchGPT dimulai dengan kotak teks yang menanyakan “Apa yang Anda cari?” Pengguna dapat mengetikkan pertanyaan di kotak teks tentang informasi yang ingin dicari.

Hasil pencarian SearchGPT ditampilkan dalam bentuk deskripsi visual singkat, bukan sekadar tautan seperti pencarian Google.

Misalnya, saat Anda mencari informasi tentang festival musik, SearchGPT akan memberikan deskripsi singkat tentang acara tersebut dan link ke informasi lebih lanjut.

Peluncuran SearchGPT terjadi di tengah persaingan antara perusahaan teknologi yang mengembangkan mesin pencari dengan kecerdasan buatan.

Google baru-baru ini mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam platformnya. Selain itu, Perplexity, sebuah startup yang didukung oleh Jeff Bezos, bertujuan untuk bersaing dengan Google dan meluncurkan mesin pencari yang menggunakan kecerdasan buatan untuk merangkum informasi Internet.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours