OpenAI Bongkar Propaganda Berbasis AI oleh Israel dan China

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – OpenAI mengungkap rahasia kampanye periklanan berbasis AI yang dilakukan Israel, Rusia, China, dan Iran. Didirikan oleh Sam Altman, perusahaan ini juga memberikan perlindungan terhadap penipuan online.

Kampanye yang telah berlangsung selama tiga bulan terakhir ini melibatkan para aktor yang membuat cerita pendek, cerita panjang dalam berbagai bahasa, dan nama palsu serta bios untuk cerita media sosial.

Kampanye tersebut berfokus pada berbagai isu seperti invasi Rusia ke Ukraina, konflik di Gaza, pemilu India, serta politik di Eropa dan Amerika. Menurut OpenAI, penipuan tersebut bertujuan untuk memanipulasi opini publik atau mempengaruhi hasil politik.

Sabtu (1/6/2024) Pengumuman OpenAI menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan yang dapat membuat teks, gambar, dan suara seperti manusia dengan cepat dan mudah.

Menanggapi ancaman ini, OpenAI yang didukung Microsoft mengumumkan pembentukan komite keselamatan dan keamanan yang dipimpin oleh anggota dewan termasuk CEO Sam Altman untuk mengawasi pelatihan model AI berikutnya.

Meskipun terjadi penipuan, OpenAI melaporkan bahwa mereka tidak menghasilkan peningkatan iklan atau audiens melalui layanannya. Game ini menyertakan campuran teks buatan AI dan tulisan tangan, serta meme yang disalin dari internet.

Selain itu, Meta Platforms, dalam laporan keamanan terbarunya yang diterbitkan pada Rabu, 29 Mei 2024, mengungkap konten buatan AI yang digunakan untuk menipu Facebook dan Instagram. Isi pernyataan yang memuji penanganan Israel terhadap konflik di Gaza diposting di bawah catatan organisasi berita dunia dan anggota parlemen AS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours