Orang Tua Perlu Dukungan Psikologis untuk Dampingi Anak dengan Kanker

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Pakar kesehatan jiwa, konsultan psikiatri anak dan remaja RSUI dr Fransiska M Kaligis mengatakan, diagnosis kanker pada anak seringkali berdampak pada orang tua. Oleh karena itu, orang tua memerlukan dukungan psikologis untuk menafkahi anaknya.

“Peran orang tua dalam menangani anak penderita kanker memerlukan dukungan medis dan psikologis. “Sebagai orang tua, kita juga penting sebagai dukungan emosional terhadap anak,” kata Fransiska pada acara Childhood Cancer Support Role di Jakarta, Sabtu (13/07/2024).

Fransiska mengatakan, kehadiran orang tua sangat diperlukan bagi anak-anak yang sedang menjalani pengobatan penyakit kanker. Orang tua dapat memberdayakan anak agar tidak mudah stres dan berpikir positif terhadap apa yang sedang dialaminya.

Orang tua juga harus hadir untuk memberikan ketenangan, informasi dan validasi terhadap emosi anak, sehingga anak dapat menjalani pengobatan kanker dengan lebih tenang. Namun kenyataannya, orang tua yang didiagnosis anaknya mengidap kanker justru bisa menimbulkan dampak psikologis yang serius.

Orang tua sering kali kaget dan tidak terima dengan berita yang didengarnya, yang sebenarnya merupakan reaksi alami manusia terhadap kabar buruk. Mereka juga harus melalui masa penolakan atau penolakan terhadap apa yang diterimanya dan juga melalui perasaan marah hingga putus asa.

Untuk mencapai tingkat kemampuan menerima keadaan juga membutuhkan waktu yang lama dan tidak mudah. Dampak psikologis ini seringkali berdampak pada sistem keluarga yang ikut berubah sehingga menimbulkan stres, depresi dan rasa bersalah pada orang tua karena tidak mampu memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Orang tua sering dianggap sebagai “pasien tersembunyi” di balik anak penderita kanker.

“Dampaknya orang tua merasa stres dan cemas, jika lebih parah bisa menjadi depresi, orang tua juga sering merasa bersalah dan merasa tidak bisa melakukan yang terbaik sendiri, tanggung jawab merawatnya juga bisa menimbulkan masalah fisik. kelelahan pada orang tua dan sensitif terhadap gangguan jiwa karena kurang tidur, mood saya kurang baik, dan pekerjaan saya juga terganggu,” kata Fransiska.

Agar terhindar dari stres dan depresi, Fransiska mengatakan sangat penting bagi orang tua untuk menyelesaikan beberapa kebutuhan psikososial. Salah satunya adalah kebutuhan informasi, seperti mengikuti kegiatan masyarakat untuk memperoleh informasi terkait penyakit anak.

Kebutuhan emosional orang tua juga harus dipenuhi dengan saling berbagi dan mendukung. Selain itu, kebutuhan finansial yang seringkali mempengaruhi kondisi keuangan juga harus dipenuhi dengan beberapa pilihan seperti asuransi yang meringankan beban pengobatan anak.

Kebutuhan fisik juga harus dipenuhi oleh orang tua, seperti perawatan rumah tangga yang dapat dilakukan secara bergantian dengan anggota keluarga lainnya, sehingga orang tua tidak merasa lelah secara fisik saat merawat anak yang sakit dan dapat beristirahat.

Dan juga ada kebutuhan spiritual untuk merasa lebih tenang dan mampu melewati fase psikologis serta mampu menerima keadaan. Dukungan untuk memenuhi kebutuhan psikososial tersebut dapat diberikan antara dokter dengan pasien, antar pasien atau antara orang tua.

“Psikososial itu berupa bantuan yang memberikan perhatian, motivasi, informasi dan interaksi yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Kalau kita saling mendukung, saling memberikan perasaan positif, itu juga bersifat psikososial,” ujarnya. mengatakan.

Agar terhindar dari stres, Fransiska berpesan agar orang tua tidak terlalu mendengarkan pembicaraan negatif orang lain dan mengendalikan diri serta fokus hanya pada dukungan positif dari orang tersayang.

Konsultasikan dengan dokter mengenai hal-hal yang dianggap mitos di masyarakat agar mendapatkan informasi yang akurat dan dapat mengikuti pengobatan sesuai anjuran dokter.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours